Jakarta, PIS – Pendukung Anies Baswedan bikin malu! Tau nggak kenapa? Jadi Anies mendapatkan penghargaan Bapak Toleransi Beragama. Nah pihak yang memberikan penghargaan itu adalah Forum Persaudaraan Antar Iman.
Inti penghargaan itu ingin menegaskan bahwa Anies adalah tokoh pejuang toleransi. Di dalam penghargaannya berisi tanda tangan para pemuka agama di Jakarta. Masalahnya, panitia ternyata mencatut nama dan memalsukan tanda tangan tokoh Katolik Christoforus Rea.
Dia mengaku tidak datang pada acara itu. Boro-boro ikut tanda tangan dalam piagam. Jadi jelas, penghargaan itu adalah klaim para pendukung Anies. Christoforus Rea kemudian menulis surat yang diberi materai.
“Saya menyatakan keberatan dalam tulisan dan tanda tangan sebagai tokoh umat Katolik,” tulis Christoforus Rea. Pengakuan Christoforus sontak membuat heboh media sosial. Pegiat media sosial Eko Kuntadhi menganggap penghargaan yang diberikan kepada Anies Baswedan itu palsu.
Kenapa disebut palsu? Karena adanya surat pengakuan dari Christoforus yang namanya dicatut sebagai pemberi penghargaan. Sementara politikus PSI Guntur Romli menyinggung soal gelar palsu, piagam palsu untuk orang yang penuh kepalsuan.
Dia juga membeberkan Pendeta Shephard Supit yang ikut bertanda tangan itu dari dulu memang dekat dengan FPI. “Bahkan di Milad FPI yang bertajuk ‘NKRI Bersyariah’ dia juga hadir,” ungkap Guntur Romli.
Apalagi pihak Islam dalam piagam itu adalah Habib Muhsin Alatas yang pernah menjadi Ketua FPI Jakarta. Upaya pendukung Anies untuk memoles namanya telah melampaui batas
Tidak hanya menyebarkan kabar bohong tentang sosok Anies yang diklaim sebagai tokoh toleransi. Tapi juga melakukan kejahatan dengan memalsukan tanda tangan orang lain. Tanda tangan tokoh agama aja dicatut apalagi suara rakyat?