Jakarta, PIS – PEREMPUAN INDONESIA AKAN MENANG MELAWAN PEMAKSAAN JILBAB
Dalam waktu berdekatan dua peristiwa pemaksaan jilbab terjadi di dua sekolah negeri. Pertama terjadi di SMA 1 Bangunpatan, Bantul Jogjakarta. Kedua terjadi di SMP Negeri 46 Jakarta. Kasus ini menambah jumlah bulliying terhadap siswa perempuan yang tidak mengenakan jilbab.
Sejak tahun 2014 bulliying terhadap siswa siswa tidak berjilbab semakin sering terjadi. Terutama setelah kemendikbud menengeluarkan peraturan siswi muslim harus berjilbab. Mereka dibully dengan pertanyaan-pertanyaan, kapan pakai jilbab? Wah kalau pakai jilbab cantik. Dinasehati untuk berjilbab atau diberi tutorial untuk berjilbab, sampai dipermalukan di depan publik saat upacara. Bahkan sampai dikeluarkan dari sekolah atau ditekan untuk keluar dari sekolah.
Pada 2021 Human Right Watch (HRW) mendokumentasikan perundungan yang dialami oleh para perempuan dan anak perempuan di Indonesia. Mereka mewawancarai lebih dari 100 perempuan yang pernah mengalami perundungan dan pelecehan karena menolak memakai jilbab.
Banyak korban yang trauma dengan perundungan dan pemaksaan tersebut. Tapi itu tidak menghalangi para perempuan untuk berjuang memperoleh kebebasannya. Lebih jauh tentang hasil penelitian itu silahkan simak dialog Ade Armando dengan Andreas Harsono dari Human Right Watch di program PIS TALK di channel youtube GERAKANPIS.