Pertanyakan Pemotongan Anggaran, Seorang Anak di Solo Diintimidasi

Published:

Katanya Solo kota layak anak. Masa cuma tanya soal anggaran kegiatan buat pengembangan potensi anak malah diintimidasi pihak kelurahan? Mas Wali Gibran harus turun tangan nih.

Jadi, sebuah forum anak di Kelurahan Joyosuran, Solo, ngusulin anggaran kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) pada akhir Agustus lalu. Semula anggaran yang diusulin sebesar Rp50 juta. Tapi yang turun cuma Rp35 juta. Salah satu anak lalu mempertanyakan kenapa sih anggaran itu nggak disetujui sepenuhnya. Berhubung di Solo ada layanan pengaduan yang bisa disampaiin ke nomor Whatsapp milik Walikota, Gibran Rakabuming, si anak lantas ngadu ke nomor itu. Pengaduan yang masuk itu otomatis tersambung ke Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).

Tidak lama setelah pengaduan itu, perangkat Kelurahan Joyosuran manggil anak itu. Anak itu datang memenuhi panggilan itu, diantar neneknya. Anak itu dipanggil masuk ke ruang tertutup. Neneknya nggak diizinkan buat ngedampingin. Sampai di rumah, anak itu langsung nangis dan diduga ngalamin trauma. Dugaannya sih, anak itu dicecar sama pertanyaan yang nggak wajar dan cenderung menekannya karena tindakannya mengadu ke ULAS. Koordinator koalisi masyarakat sipil untuk perlindungan anak dan keterbukaan informasi publik Solo, Haryati Panca Saputri, ngecam langkah perangkat Kelurahan Joyosuran itu.

Dia bilang peristiwa itu termasuk ke dalam tindakan intimidasi verbal dan kekerasan terhadap anak. Haryati bilang, forum anak hanya bertanya. Seharusnya perangkat Kelurahan Joyosuran ngejelasin aja kenapa sih anggaran itu nggak terpenuhi. Bukannya malah mengintimidasi sampai membuat anak mengalami trauma. Kabarnya ada 5 LSM yang bekerjasama buat ngasih advokasi terhadap anak itu. Mereka juga mau ngedukung partisipasi anak agar dihormati, nggak dipotong dan dibungkam. Menurut mereka, pemerintah wajib melindungi dan memenuhi hak-hak anak sesuai perundang-undangan.

Semoga kejadian ini nggak terulang lagi ya. Lagian, apa susahnya sih aparatur negara buat transparan ke masyarakat? Itu kan kewajiban mereka.

Para aparatur negara, rakyat itu tuan kalian!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img