Pimpinan Pesantren Dekat Gunung Semeru Tolak Evakuasi

Published:

Jakarta, PIS – Bestie PIS tahu kan Gunung Semeru erupsi baru-baru ini? Gunung di Lumajang, Jawa Timur, itu keluarin awan panas, loh. Itu kan jelas-jelas berbahaya bagi keselamatan ya.

Tapi, anehnya, ada aja orang yang nolak dievakuasi. Hadeh. Jadi, Pimpinan Pesantren Nurul Barokah Al-Hidayah nolak dievakuasi. Padahal, pesantren itu berada di zona merah, alias zona bahaya.

Yang bikin prihatin, bukan cuma si pimpinan pesantren yang keukeuh bertahan di dalam pesantren. Tapi juga 15 santrinya. Ya ampun. Si pimpinan pesantren, Ustad Nurcholis, kasih penjelasan kenapa dia nolak dievakuasi. 

Dia bilang, petugas gabungan yang mau evakuasi bersikap kurang baik. Petugas gabungan dianggap maksa waktu ngajak ke pengungsian. “Santri saya ditekan dan didorong-dorong. Laah, itu saya nggak suka,” katanya.

Btw, petugas gabungan itu terdiri beberapa relawan, personil TNI, dan Polri. Belakangan pernyataan Ustad Nurcholis itu dibantah Kapolres Lumajang AKBP, Dewa Putu Eka. Kata Kapolres, petugas gabungan sudah bersikap persuasif dan edukatif waktu ngajak evakuasi.

Tapi, kalo ada warga yang menolak, ya petugas bersikap tegas dan memaksa. “Kami mau mengamankan nyawa manusia,” kata kapolres. Apa yang dilakuin Ustad Nurcholis itu benar-benar kelewatan.

Masa cuma gara-gara petugas gabungan dianggap bersikap kurang baik, keselamatan terus nyawa diabaikan. Dan itu bukan cuma nyawa dia. Tapi juga nyawa 15 santri di bawah pengasuhannya.

Gunung erupsi dan keluarin awan panas itu yang berbahaya. Jangan dianggap enteng. Nyawa taruhannya. Mudah-mudahan ini kasus yang terakhir dan nggak terulang lagi. YUK, BERAGAMA DENGAN WARAS!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img