Poligami Pasti Bukan Solusi HIV/AIDS

Published:

Jakarta, PIS – Sedih bangat ya jadi warga Jawa Barat. Punya Wakil Gubernur kok kelewatan ngaconya? Namanya Uu Ruzhanul Ulum. Kang Uu ini bikin teori Ajaib tentang cara menekan penyebaran HIV/AIDS.

Dia bilang solusinya adalah menikah muda dan poligami. Kang Uu menyampaikan itu untuk menanggapi data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang bilang 11 persen penderita HIV/AIDS di Jabar adalah ibu rumah tangga.

Spontan pernyataan Uu dikritik sejumlah pihak. Gubernur Jabar Ridwan Kamil sendiri tidak sepakat. “Terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat,” ujar Emil di akun Instagramnya.

MUI Jabar pun mengkritik Uu. Menurut MUI poligami bukan solusi untuk mengatasi AIDS. Kritik juga datang dari Koordinator Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) Ayu Oktariani.

Menurutnya pernikahan, baik monogami ataupun poligami, tidak bisa menyelesaikan persoalan HIV. “Apalagi dianggap sebagai solusi pencegahan HIV/AIDS,” tambah dia. IPPI menganggap poligami dan pernikahan di usia muda malah akan menjadi pintu gerbang pada kasus kekerasan pada perempuan.

Kalau dipikir, pandangan kang Uu memang tidak jelas logikanya. Kalau 11 persen penderita HIV/AIDS adalah ibu rumah tangga, lantas 89 persen lainnya siapa? Perempuan lajang? Ya kalau begitu apa hubungannya dengan poligami?

Penyebaran HIV/AIDS terutama terjadi karena perilaku seks tidak aman. Karena itu yang diperlukan adalah pendidikan perilaku seks aman. Baik untuk pria maupun perempuan. Atau jangan-jangan Kang Uu ingin berpoligami dan karena itu ingin cari-cari pembenaran. Sudahlah Kang Uu, jangan mengada-ada. POLIGAMI BUKAN SOLUSI!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img