Kasihan deh banget nasib murid-murid beragama Kristen di sekolah negeri di Jakarta. Hak mereka untuk mendapat pelajaran Pendidikan Agama Kristen belum dipenuhi. Buktinya, masih ada 400 sekolah negeri di Jakarta yang nggak menyediakan guru Pendidikan Agama Kristen. 400 sekolah negeri itu mulai dari SD sampai SMA. Rinciannya, 262 SD, 116 SMP, dan 77 SMA.
Data ini diperoleh dari Direktorat Jenderal Bina Masyarakat (Ditjen Bimas) Kristen Kementerian Agama. Data ini diakui sendiri Direktur Jenderal Bimas Kristen Kemenag Thomas Pentury. Thomas bilang terbatasnya guru Pendidikan Agama Kristen bikin sejumlah sekolah serahin penilaian pelajaran ke gereja dan institusi non-pendidikan. Padahal, guru Agama Kristen dibutuhkan banget dalam mengimplementasikan nilai-nilai agama, katanya. Penyebab terbatasnya ketersediaan guru Pendidikan Agama Kristen karena minimnya guru berstatus PNS di lembaga pendidikan Agama Kristen Kemenag.
Dia menyebut umumnya guru di lembaga itu masih berstatus honorer dan minim pengangkatan guru PNS. Karena itu, Kemenag minta sejumlah sekolah menyerahkan penilaian pelajaran Pendidikan Agama Kristen pada gereja atau institusi non-pendidikan. Isu ini juga pernah disampaikan Forum Guru Pendidikan Agama Kristen Indonesia (Forgupaki) ketika beraudiensi dengan Komisi E DPRD DKI pada November 2023. Dalam forum itu, Forgupaki mengeluhkan masalah minimnya guru Pendidikan Agama Kristen. Forgupaki juga menyatakan sulitnya guru Kristen terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan.
Sedih ya nasib murid-murid Kristen di Jakarta. Hak mereka untuk mendapat pendidikan yang layak di sekolah negeri masih belum terpenuhi. Ini di Jakarta, lho. Kebayang kan nasib murid-murid Kristen di daerah lain yang mayoritas non-Kristen. Semoga permasalahan ini bisa segera teratasi ya. Semua murid, apapun agama dan etnisnya, wajib dipenuhi haknya untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Solidaritas kita untuk murid-murid Kristen!