Sedih! Orang Tua Jadi Penyebab Tingginya Angka Perceraian di Indramayu

Published:

Sedih banget ya! perceraian di negeri ini masih menjadi persoalan serius. Contohnya di kabupaten Indramayu, angkanya terus meroket. Salah satu penyebabnya adalah tabiat buruk para orang tua. Fakta ini baru-baru diungkap oleh mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim. Lucky membongkarnya di kanal Youtube Macan Idealis soal praktik kawin-cerai di Indramayu. Lucky bilang tabiat ‘buruk’ yang biasa dilakukan para orang tua jadi sebab tingginya angka perceraian.

Lucky bilang pada 2022 lalu ada sekitar 7700 kasus perceraian di Kabupaten Indramayu. Angka ini, katanya, kalau dirata-ratakan ada sekitar 600-700 wanita yang menjadi Janda setiap bulannya. Gak hanya itu, katanya, setiap tahunnya ada sekitar 500 pernikahan usia dini. Katanya, banyak orang tua yang memilih untuk menikahkan putri mereka di usia yang masih sangat muda. Jadi, kalau mereka punya anak perempuan yang umurnya sudah 13 tahun 14 tahun, maka sengaja dinikahkan. Agar mereka cepat terbebas dari tanggung jawab orang tua. Karena begitu nikah, maka anak perempuannya akan jadi tanggung jawabnya suami. Atau ada juga yang nikah dini gara-gara hamil duluan.

Nah, setelah itu mereka cerai, lalu banyak yang jadi TKI atau kerja di kota-kota besar seperti Jakarta. Anak-anaknya lalu mereka titipin ke orang tua, mereka milih kerja dan tiap bulan tinggal kirim uang bulanan. Ternyata, kata Lucky, ini malah jadi tren dan diikuti oleh tetangga-tetangga sekitarnya. Pernikahan dini masih marak terjadi di Indonesia. Alasannya karena faktor cinta, hamil duluan dll. Padahal pernikahan semacam ini melanggar aturan perundang-undangan. Bahkan, bila terbukti ada pemaksaan, pelaku bisa dijerat dengan Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.

Hukumannya gak tanggung-tanggung loh, bisa 9 tahun penjara dan denda maksimal 200 juta. Pernikahan dini atau anak punya resiko yang gede banget, baik untuk perempuan dan calon anaknya kelak.

Yuk, lawan pernikahan anak!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img