Setara Institute Bikin Hoax Soal Depok Kota Intoleran?

Published:

Jakarta, PIS – Setara Institute dituding bikin hoaks soal Depok sebagai kota intoleran. Tudingan itu disampaikan Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Jadi, Setara baru aja merilis Laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022.

Dari 94 kota yang diteliti dalam riset itu, ada 3 kota yang dinilai paling intoleran: Cilegon, Depok, dan Padang. Rupanya, Pigai nggak terima dengan hasil penelitian Setara itu. Dia bilang bahwa penelitian itu nggak benar dan Setara sudah menyebarkan hoaks.

Pigai lalu merujuk pada pengalamannya sendiri yang tinggal di Depok selama 23 tahun. Kata dia, dia belum menemukan masalah intoleransi di Depok. Kata dia, warga non-muslim dan muslim bisa bebas beribadah di sana. Dia juga menyinggung bahwa Depok yang punya gereja terbanyak di Indonesia.

Semua pembangunan gereja itu belum ditemukan adanya permasalahan pembangunan seperti konflik-konflik rumah ibadah lain, tambahnya. Apa yang dikatakan Pigai jelas lebay. Masa hasil penelitian dengan metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan dibilang hoaks?

Kalau Pigai ingin membantah hasil penelitian Setara itu, sebenarnya ada cara yang bisa dia tempuh. Yaitu, bikin riset serupa dengan variabel, indikator, dan metode yang kurang lebih serupa. Asal tahu aja, ini bukan penelitian pertama yang dilakukan Setara.

Penelitian Indeks Kota Toleran (IKT) sudah dilakukan Setara sejak 2015. Nah, soal klaim warga non-muslim bebas beribadah di Depok, Pigai nampaknya lupa ingatan. Gereja HKBP Cinere ditolak pembangunannya oleh massa yang menamakan diri mereka Forum Solidaritas Umat Muslim pada tahun 2010.

Daripada denial dan menuding hoaks, mending Pigai dan kota-kota intoleran itu fokus memperbaiki kondisi toleransi di kotanya masing-masing. Yuk, terus kobarkan semangat toleransi!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img