Jakarta, PIS – Rekomendasi dari Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk pemerintah melarang paham wahabi nampaknya jadi panjang nih. Rekomendasinya ditolak PBNU.
Kata Wasekjen PBNU, Rahmat Hidayat Pulungan, rekomendasi itu tidak resmi. Karena belum diratifikasi dalam rapat PBNU. Rahmat mengingatkan kepada semua pengurus NU agar tidak mudah mengeluarkan rekomendasi termasuk kepada pemerintah.
Katanya, semua kebijakan strategis di PBNU ada mekanismenya. Yaitu melalui rapat gabungan pengurus harian dan kemudian ditindaklanjuti pengurus harian. Sementara itu, katanya, pengurus harian yang akan berkomunikasi dengan pihak eksternal.
Selain Wasekjen, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul ikut memberi klarifikasi. Menurut Gus Ipul, pernyataan LD PBNU itu kontraproduktif dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Bahkan, katanya, rekomendasi itu tidak pernah dikonsultasikan dengan PBNU khususnya kepada Rais Aam dan Ketua Umum. Kata Gus Ipul, masalah sepenting ini seharusnya dikonsultasikan dulu.
Gara-gara rekomendasi LD PBNU yang bikin heboh ini, Ketum Gus Yahya buka suara. Katanya , semua pernyataan yang bersifat strategis, lebih-lebih urusan agama, maka ia harus mendapat persetujuan Ketum dan Rais Aam PBNU.
Dengan begitu, seluruh hasil permusyawaratan harus dilaporkan dulu kepada PBNU. Jadi, jika belum mendapatkan persetujuan, maka otomatis itu tidak resmi. Ketua PBNU, Ahmad Fahrurrozi, sebenarnya juga sudah memberi klarifikasi soal rekomendasi itu.
Katanya, yang dimaksud Wahabi dalam rekomendasi LD PBNU itu adalah Wahabi Takfiri bukan Wahabi moderat. Yaitu paham selalu dijadikan ideologi kekerasan oleh kelompok teroris seperti ISIS dll.
Tapi katanya, untuk Wahabi Moderat, NU akan tetap menjalin hubungan baik. Sikap NU ini jelas berbeda dengan sikap mantan Ketum PBNU, Kyai Said Aqil Siradj. Kyai Said selalu menentang penyebaran Wahabi secara terang-terangan, bahkan menuding Wahabi dan Salafi menjadi pintu masuk terorisme.
Semoga tak ada lagi pecah pendapat yang krusial dalam PBNU. KAMU DUKUNG SIAPA? LD PBNU ATAU PBNU???
