Hoaks soal ‘Pasukan Berani Mati Jokowi’ akhirnya terbukti. Pas hari H, 22 September, pasukan itu nggak terlihat di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, yang kabarnya jadi venue acara. Isu pasukan berani Jokowi rame banget dibahas di media sosial dan bikin khawatir. Semua dimulai dari mantan Ketua MPR RI, Amien Rais, yang nyebarin rumor lewat channel Youtubenya. Dia bilang bakal ada 20 ribu orang, dipimpin orang yang bernama Sukodigdo Wardoyo, yang siap bela Jokowi dan keluarganya.
Katanya, mereka bakal kumpul di Jakarta pada 22 September. Rizieq Shihab juga ikut angkat suara soal ini. Dia warning biar hati-hati sama kelompok ini. Bahkan, Rizieq mengajak pengikutnya bersiap buat lawan pasukan berani mati Jokowi itu kalo bikin kerusuhan. Hoaks pasukan berani mati Jokowi itu akhirnya terbukti. Pasukan berani mati itu nggak terlihat di lokasi. Yang ada malah massa dari Barisan Bela NKRI yang dateng. Mereka demo buat lawan oligarki, bukan buat ngebela Jokowi.
Koordinatornya bilang isu pasukan berani mati ini cuma hoaks. Dia juga nyindir, keamanan negara itu urusan TNI-Polri, bukan pasukan yang katanya bela penguasa. Jadi, fiks: pasukan berani mati bela Jokowi itu hoaks dan nggak terbukti. Dari sini kita bisa belajar, jangan gampang kemakan hoaks, apalagi soal politik. Jangan langsung percaya, walaupun yang ngomong itu figur publik atau politikus.
Shame on you, Amin Rais dan Rizieq Shihab. Kita nggak perlu belain penguasa sampe bikin apel pasukan segala. Jokowi masih tetap dicintai mayoritas warga kok. Cara yang bisa kita lakuin untuk Presiden Jokowi adalah menjaga dan mengembangkan legasinya untuk kemajuan dan kesejahteraan negara.
Yuk, tetap bijak dan jangan gampang kemakan isu yang nggak jelas!
KATEGORI: PENANGKALAN DISINFORMASI