Jakarta, PIS – Prestasi membanggakan diraih oleh Timnas Sepakbola Indonesia dibawah 16 tahun (U-16). Mereka berhasil menjadi juara piala AFF U-16 pada Jumat, 12 Agustus lalu. Sehari setelah Timnas U 16 Indonesia juara, viral di media sosial video kunci sukses sang pelatih Bima Sakti melatih anak asuhnya.
Di video itu disebutkan salah satu kuncinya adalah disiplin yang tinggi. Uniknya Bima juga menyasar disiplin yang tinggi terhadap ibadah para pemainnya. Setiap anak didiknya yang beragama Islam diwajibkan shalat berjamaah.
Jika terlambat mereka didenda 50 ribu. Jika tidak shalat di masjid dendanya lebih besar, menjadi 100 ribu. Uang yang terkumpul disumbangkan ke panti asuhan. Video tersebut disambut positif oleh para netizen.
“Masya Allah… sukses selalu mas Bima Sakti…. apapun yang kita kerjakan jangan pernah sekalipun meninggalkan Sholat” ujar warganet. “Alhamdulillah menang, utamakan akhirat maka dunia akan menghampiri,” ujar lainnya. “Alhamdulillah masya Allah Allahuakbar,” tulis yg lainnya lagi.
Sah saja Bima menerapkan itu, dan itu juga bukan sesuatu yang buruk. Tapi berkesimpulan hal itu menjadi faktor yang sangat menentukan kesuksesan, rasanya berlebihan. Timnas U-16 Indonesia selama 14 kali penyelenggaraan baru dua kali memenangkan kejuaraan tersebut.
Thailand dan Vietnam adalah dua negara yang lebih banyak memenangi piala tersebut, dengan masing-masing 3 kali. Apakah kemenangan mereka buah dari disiplin shalat? Rasanya tidak.
Dua negara tersebut bukan negara yang penduduknya beragama Islam. Di banyak kejuaraan dunia, tim-tim dari negara bukan muslim lebih sering menjadi pemenang. Di kejuaraan Piala Dunia Sepakbola belum pernah ada negara muslim yang menjadi juara.
Ini bisa kita simpulkan, kerja keras berlatih, strategi bertanding, disiplin yang tinggi dan kemampuan pemain lebih dominan menjadi faktor penentu. Disiplin Shalat baik, berdoa baik, tapi berharap jadi jaminan kemenangan, rasanya berlebihan. Kamu setuju kan?