Tahu gak guys, kalau kata Tuhan yang kita gunakan sekarang ini berasal dari kitab umat Kristen. Ini disampaikan akun Tiktok @atma_simanungkalit. Dia merujuk apa yang dibilang sama Almarhum Remy Sylado. Seorang ahli Bahasa Indonesia dan sastrawan terkemuka Indonesia. Semasa hidupnya dia pernah melakukan penelitian asal muasal kata Tuhan yang ada dalam kosakata bahasa Indonesia. Kita tau lah kalau Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Nah di bahasa Melayu, nggak ada tuh kata Tuhan, yang ada itu kata Tuan. Yang artinya penguasa atau seseorang yang memiliki kuasa atau otoritas. Kata itu digunakan sebagai sebutan kepada orang-orang yang punya kuasa itu. Dalam penelitiannya, Remy menemukan kata Tuhan berasal dari kata tuan, dengan menambahkan huruf H di tengahnya. Kata itu, menurut Remy, pertama kali ditemukan dalam terjemahan Alkitab karya Melchior Leijdecker pada tahun 1733. Para penerjemah kitab itu menambahkan huruf H di tengahnya sebagai pembeda dengan kata tuan. Tuan digunakan untuk orang yang punya kuasa, sementara Tuhan digunakan pada sosok atau dzat yang kuasanya bersifat ilahiah. Semenjak itulah kata Tuhan mulai meluas di Indonesia dan digunakan oleh semua pemeluk agama, baik Islam, Kristen, Budha, Hindu dan agama-agama lainnya. Bahkan sampai sekarang.
Dari sejarah kata Tuhan ini, kita bisa ambil pelajaran, bahwa sesuatu yang berasal agama lain bukan hal yang tabu kalau mau digunakan agama lain. Apalagi kalau sampai dianggap bisa mengganggu keyakinan umat lain yang menggunakannya. Oleh karenanya, kita jangan mengikuti begitu saja ketika ada pemuka agama yang melarang sesuatu hanya karena sesuatu itu berasal dari agama lain. Contohnya seperti yang dilakukan oleh penceramah Abdul Somad. Kita tentu masih ingat, beberapa waktu lalu dalam sebuah ceramahnya Abdul Somad pernah melarang umat Islam menggunakan istilah hari Minggu. Sebabnya, katanya, karena kata Minggu berasal dari kata Dominggo yang berarti hari menyembah Tuhan Yesus Kristus. Kalau mengikuti kata-kata Abdul Somad, gak boleh juga dong kita bilang kata Tuhan. Dan ada banyak istilah lain yang berasal dari kultur budaya agama lain, tapi saat ini lumrah digunakan oleh siapa saja termasuk oleh orang beragama Islam.
Terlalu serampangan lah, kalau hanya karena menggunakan kata yang berasal dari agama lain, iman kita akan terganggu. Dalam kosa kata Indonesia, banyak juga istilah yang berasal dari kultur atau ajaran agama Islam. Tentu banyak dari istilah-istilah itu juga lumrah digunakan oleh orang Indonesia yang beragama selain Islam. Tapi bukan berarti orang yang beragama selain Islam otomatis pindah agamanya menjadi Islam, atau terganggu keyakinannya. Jadi kita harus proporsional ya dalam interaksi sosial kita, termasuk penggunaan istilah yang berasal dari agama lain.
Yukk proporsional dalam beragama!
KATEGORI: PENCERAHAN