Ulama Dunia Kritik Shalat Tarawih Kilat

Published:

Ulama dunia Sheikh Assim al-Hakeem mengkritik praktik shalat tarawih kilat yang dilakukan umat Islam di beberapa tempat di Indonesia. Tarawih kilat adalah shalat yang dilakukan dengan bacaan cepat dan gerakan kilat, seperti tak ada jeda. Menurut sang ulama, shalat tarawih kilat itu tidak sah. Karena baik imam maupun makmumnya hanya melakukan gerakan seperti ruku dan sujud. “Dia tidak sama sekali memiliki ketenangan pada shalat,” terang Sheikh Assim. Sheikh Assim mempertanyakan, bagaimana bisa shalat dikerjakan dengan cara seperti itu. Bahkan Imam shalatnya saja bisa memimpin shalat tarawih seperti lebih cepat dari Tesla.

Kritik Sheikh Assim terdapat dalam video yang diposting oleh channel Youtube Kirana Islam Official. Dengan judul video: Sheikh Assim Al Hakim mengomentari video dari Indonesia. Ini Sholat atau balapan yak? Video ini sebenarnya sudah diposting akun ini setahun lalu. Tapi pada ramadhan tahun ini, video-video itu kembali menyebar di aplikasi Tiktok. Salah satunya diposting oleh akun @febriyan.to. Sheikh Assim mengaku mendapat video tarawih kilat itu setelah dikirim sejumlah temannya. Menurutnya, praktek seperti itu juga terjadi di Turki. Sheikh Assim sendiri adalah ulama yang lahir di Arab Saudi. Namun, sebenarnya ia merupakan keturunan Indonesia. Tepatnya, dia berasal dari Medan, Sumatera Utara.

Belakangan memang beredar banyak video yang menampilkan shalat tarawih yang dilakukan dengan kilat. Di beberapa video bahkan imam membaca alfatihah seperti hanya mengucapkan bismillah dan dhollin. Surat pendek yang dibaca juga hanya terdengar ayat awalnya saja. Gerakan takbir, ruku, sujud dan tahiyat dilakukan dengan kilat. Akhirnya, shalat tarawih dan witir yang berjumlah 23 rakaat, hanya dikerjakan kurang dari 10 menit. Di Indonesia shalat kilat seperti ini sebenarnya sudah berlangsung lama, terutama di kantong-kantong NU. Karena itu, setelah mendapat banyak kritikan pun mereka tetap tidak merasa terganggu.

Bagi mereka, shalatnya tidak salah karena telah memenuhi rukun dan syarat sahnya sholat. Ini misalnya disampaikan oleh pengurus Masjid Nurul Iman di Jogoroto, Jombang, Jawa Timur, Muhammad Agus. “Kami melaksanakan shalat tarawih dengan bacaan cepat dan gerakan kilat” “Namun semua rukun dan syarat shalat tetap terpenuhi”. “Tradisi ini sudah berjalan sejak masjid ini didirikan,” ujarnya. Menurut Agus, masyarakat juga tetap antusias dengan tarawih kilat itu.

Shalat adalah salah satu ibadah utama dalam Islam. Tujuannya, menyerahkan diri kepada Allah SWT, meminta pengampunan dan mendapat keberkahan dari Allah. Dengan tujuan semulia itu, emang selayaknya sih dilakukan dengan hikmat. Minimal memenuhi syarat tuma’ninah atau tenang. Shalat yang dilakukan secara kilat, seperti hanya sekedar menggugurkan kewajiban saja. Tapi tidak memperoleh ketenangan dari ibadah itu. Walaupun sih kalau dibilang tidak sah, kita tak tahu juga, karena bukan hak kita untuk menilai.

Memperlama shalat, dengan bacaan yang lambat dan surat-surat panjang juga bukan tindakan yang bijak. Apalagi dalam shalat tarawih yang jumlah rakaatnya lebih banyak dari shalat rawatib. Jadi memang ya proporsional saja, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama. Yukk beribadah dengan proporsional!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img