Jakarta, PIS – Lesti nggak usah diboikot. Yang perlu diboikot Billar, bukan Lesti. Lesti itu korban pemukulan, pencekikan, dan perselingkuhan. Dia juga selama ini yang jadi pencari nafkah.
Kekayaan mereka ya datang dari kerja keras Lesti. Ternyata, dia malah dieksploitasi Billar. Kalau pake istilah Mama Dedeh, dia itu B-O-D-O. Tapi itu kan bukan kejahatan? Dia itu Korban yang Bodo.
Dia itu masih anak-anak, pikirannya pendek. Hidup dia itu berisiko. Itu biasa terjadi sama perempuan yang bucin. Dia itu merasa harus berkorban buat orang yang dicintai. Padahal kata banyak ahli psikologi, kelakuan Billar itu gak gampang hilang.
Itu bisa balik lagi, balik lagi. Walaupun dia misalnya, udah nyembah-nyembah bahwa dia nggak akan mengulangi KDRT. Tapi gak ada jaminan bahwa dia bakal insyaf. Jadi kita harus kasihan sama Lesti.
Kalau dia diboikot, dia nggak punya job lagi. Dia bisa pelan-pelan jatuh miskin. Dan masyarakat nggak peduli aja dengan dia. Kalau itu terjadi, kekejaman Billar bisa balik sama kelakuannya. Dan kalau Lesti ngadu lagi, masyarakat malah nganggap remeh. Jadi, nggak usahlah Lesti diboikot.Kasihan!