20 Tahun Berlalu, Bom Bali Masih Menyisakan Luka

Published:

Jakarta, PIS – Tragedi Bom Bali sudah 20 tahun berlalu. Namun ia meninggalkan luka mendalam tak hanya bagi keluarga korban tetapi kita semua. Serangkaian kegiatan digelar untuk memperingati peristiwa paling kelam itu.

Mulai dari penyampaian pesan perdamaian hingga mengheningkan cipta. Peringatan digelar 12 Oktober 2022 di dua lokasi di Bali. 12 Oktober 2002 malam menjadi salah satu momen paling mencekam di Bali.

Tiga serangan bom beruntun mengguncang Kuta dan Denpasar, di Sari Club, Paddy’s Bar, serta satu bom di depan Konsulat Amerika. 202 orang tewas berasal dari berbagai negara. Antara lain Inggris, Amerika Serikat, Jerman dan lain-lain. 

Australia menjadi negara dengan jumlah korban paling banyak, yaitu 88 tewas. Bom Bali melibatkan kelompok teroris dari Jemaah Islamiyah. Tiga militan JI, Imam Samudra, Muhammad Ali Ghufron dan Amrozi bin Nurhasyim ditangkap.

Mereka dikenal Trio Bom Bali dan dijatuhi hukuman mati pada 2003. Teror bom di Bali tak berhenti di situ. Tak sampai tiga tahun berselang, Bom Bali 2 kembali mengguncang pada 1 Oktober 2005.

Terjadi tiga aksi pengeboman bunuh diri, satu di Kuta, dan dua ledakan di Jimbaran.  Menewaskan puluhan orang dan seratusan lainnya luka-luka.  Para teroris secara umum menargetkan lokasi – lokasi yang dianggapnya menjadi pusat kemaksiatan.

Salah satunya Bali. Bom Bali adalah luka bagi Indonesia dan dunia. Bom Bali mengoyak-ngoyak kemanusiaan kita. Kita berharap peristiwa semacam ini tidak pernah terjadi lagi di belahan bumi manapun. AYO LAWAN TERORISME!

 

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img