Ahmad Dhani sedang menyarankan agar pemerintah mengundang pemain-pemain sepakbola senior dari luar negeri untuk datang dan meniduri perempuan-perempuan Indonesia. Istilah yang dia pakai bukannya meniduri sih. Dia bilang ‘menikahi’. Tapi karena tujuan utamanya adalah agar perempuan-perempuan Indonesia bisa melahirkan keturunan dari pemain-pemain asing itu, ya istilah yang tepat adalah meniduri dan bukan menikah sampai mati. Nama Programnya adalah Biro Jodoh dan Genetic Development.
Ide Dhani itu sudah ramai dibicarakan ketika dilontarkan saat ia kasih masukan soal naturalisasi pemain sepakbola di Gedung DPR. Dhani ini kan anggota DPR Komisi X dari Gerindra. Itu sudah bikin marah banyak orang, termasuk Komnas Perempuan. Komnas Perempuan bahkan melaporkan Dhani ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Tapi Dhani malah menantang. Dia bilang Komnas Perempuan harus belajar soal Genetic Development.
Dalam talkshow di I News, dia bilang kalau program genetic development ini sebenarnya sudah ada di kepalanya sejak SBY dulu berkuasa. Bayangin, kata Dhani, kalau waktu SBY program ini sudah dijalankan. Tentu sekarang Indonesia sudah punya remaja-remaja handal keturunan pemain asing yang siap masuk timnas, kata Dhani. Menurut Dhani program naturalisasi pemain yang diterapkan PSSI sekarang ini penting, tapi hanya untuk jangka pendek.
Dalam program naturalisasi, Indonesia mencari para pemain sepakbola professional di Eropa yang memiliki darah Indonesia atau pernah menetap di Indonesia. Saat ini, PSSI sudah punya belasan pemain professional asal Eropa yang bersedia menjadi warga negara Indonesia. Pemain-pemain itu yang kini dipakai dalam babak pra Piala Dunia. Tapi itu hanya bermanfaat untuk jangka pendek. Untuk jangka Panjang, Dhani menawarkan program Genetic Development.
Intinya dia akan menjodohkan pemain-pemain sepakbola senior asing dengan para perempuan di Indonesia. Misalnya saja Zinadine Zidane dari Prancis atau Kaka dari Brazil misalnya. Nanti wajah-wajah pemain terkenal itu akan dibawa ke Indonesia. Para perempuan Indonesia berhak memilih mereka. Pemerintah akan bicara dengan para pemain yang sudah terpilih. Mereka akan diajak bernegosiasi. Kalau si pemain setuju dia akan datang dan menikahi perempuan Indonesia yang memilih mereka. Pemerintah akan buat persetujuan dengan pasangan yang baru menikah itu. Harus ada kesepakatan bahwa anak-anak mereka nantinya akan menjadi anak ‘milik negara’. Anak-anak tersebut nantinya akan dibesarkan dan dibina oleh negara. Di bawah bimbingan dan pengawasan negara, anak-anak itu akan dibesarkan menjadi atlet sepakbola handal. Dalam waktu 15-20 tahun ke depan, Indonesia akan punya tim nasional yang unggul.
Menurut Dhani, dia bahkan akan menyarankan putrinya sendiri untuk menikah dengan pemain seperti Zidane dan Kaka karena bisa menjadi pemain sepakbola yang handal. Gagasan Dhani ini jelas merendahkan perempuan. Para Bintang sepakbola yang diundang ke Indonesia itu tentu tidak berniat untuk menikah dan mengembangkan keluarga bahagia di sini. Mereka akan datang, menikah, meniduri perempuan Indonesia, dan punya anak. Mereka bisa saja kemudian bercerai, menikahi perempuan Indonesia yang lain, punya anak lagi, dan seterusnya. Perempuan Indonesia jadinya cuma jadi alat reproduksi. Gagasan Dhani ini sama sekali tak beradab. Ahmad Dhani, malu ah!