Jakarta, PIS – Peringatan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) ini penting untuk disimak. Pernikahan ternyata jadi modus perdagangan orang.
Modus ini menyasar, terutama, perempuan yang pengen banget punya pasangan dari luar negeri. Korban umumnya berpikir sederhana: Dengan menikahi orang asing, nasib mereka jadi lebih baik.
Padahal kenyataannya tidak semanis itu, bestie. Di negara orang, korban justru diperlakukan bernasib tragis di tangan pasangan yang semula didambakannya itu. Ini misalnya yang dialami 29 perempuan asal Jawa Barat dan Kalimantan Barat pada Juni 2019.
Para korban yang umumnya berasal dari keluarga berpendidikan rendah dan miskin dipikat dengan iming-iming menikah dengan pria asal Negara China. Boro-boro kebahagiaan yang didapat.
Yang ada, para korban malah mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan diperlakukan seperti budak. Supaya nggak jadi korban, KemenPPPA kasih saran nih. Perempuan yang berniat menikah dengan pria negara asing harus mengenal lebih dalam calon pasangan yang akan dinikahi.
Termasuk siapa dia, bibit bobotnya, dan kondisi kehidupannya. Juga nggak mudah terpedaya janji manis orang atau agen yang kasih iming-iming tidak masuk akal. Mudah-mudahan itu bisa mengurangi resiko penipuan perdagangan orang melalui modus pernikahan. YUK, LEBIH WASPADA DENGAN PERDAGANGAN ORANG!
