Jakarta, PIS – Toleransi sulit terwujud kalau banyak orang bersifat sumbu pendek. Salah satunya, gampang melaporkan orang lain dengan tuduhan menistakan agama. Ini, misalnya, yang dilakukan pengacara Sunan Kalijaga pada dokter Richard Lee.
Sunan bersama Himpunan Advokat Indonesia melaporkan Richard ke kepolisian. Richard dianggap sudah melakukan penistaan agama dalam sebuah konten podcast di Youtube. Selain Richard, Sunan juga melaporkan pengacara Arif Edison yang jadi bintang tamu di podcast itu.
Konten yang dipermasalahkan Sunan cs berjudul, “Banyak Korban?! Jhon LBF Diduga Nipu 1,8M?! Pura-Pura Kaya?!”. Menurut Sunan, Richard dan Arif menyandingkan kalam Allah, ‘Kun Faya Kun’ dengan ‘sim salabim’.
“Kalam Allah adalah sesuatu yang tidak dapat disandingkan dengan bahasa simsalabim atau mantra-mantra yang dibuat manusia,” kata Sunan. Ada dugaan laporan Sunan terhadap Richard dan Arif bukan murni karena kasus penistaan agama.
Dalam podcast yang dilaporkan Sunan, Richard bersama Arif membahas bisnis Jhon LBF yang banyak kejanggalan. Adapun Jhon LBF, adalah klien Sunan. Ada benang merah yang membuat Sunan sengaja mencari-cari kesalahan Richard.
Ini membuat warganet menilai tindakan Sunan terlalu lebay. “Itu bukan penistaan, Islam tidak mengajarkan perbuatan arogan dan emosional seperti ini,” kata warganet. “Memang nggak ada somasi dulu? Siapa tahu dia tidak ada maksud menistakan agama Islam,” kata yang lain.
Kebiasaan melaporkan seseorang menistakan agama itu berbahaya karena membuat kebebasan berekspresi jadi terancam. Inilah yang menyumbang pada buruknya kondisi demokrasi di Indonesia belakangan ini. Stop jadi sumbu pendek!
