Cak Imin Sepelekan Keuntungan Nikel, Ini Faktanya

Published:

Kalian nonton Debat Cawapres putaran keempat kemarin gak? Di debat itu, cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin keluarin pernyataan yang ngawur banget soal hilirisasi. Cak Imin bilang, dia setuju kalau sumber daya alam itu harus dipromosikan. Tapi dia bilang eksplorasi nikel yang menurutnya ugal-ugalan itu justru membawa kerugian.

Katanya hilirisasi saat ini tidak mempertimbangkan sisi ekologi, kondisi buruh lokal karena didominasi tenaga asing sampai meningkatnya kecelakaan produksi nikel.

“Di sisi lain pemasukan kita dari nikel sangat kecil” tutur Cak Imin. Menurutnya produksi nikel Indonesia yang berlebihan bisa membuat daya tawar Indonesia menjadi turun. Hal itu bikin Indonesia jadi boomerang karena kebijakannya sendiri. Baginya, masa depan Indonesia saja belum jelas, tapi saat ini pemerintah malah mengorbankan lingkungan, sosial dan keuntungan yang terbatas. Jadi menurutnya, kebijakan seperti ini harus dibuat dengan matang dan berani, bukan karena gegabah.

Hmm kok pernyataannya gitu ya, gak capres, gak cawapres, bicaranya tanpa fakta nih. Buat yang terlanjur percaya, dengerin ya. Hilirisasi nikel sendiri emang dilakuin besar-besaran di bawah pemerintah Presiden Joko Widodo. Tapi hilirisasi pada saat ini keuntungannya melonjak tinggi jika dibandingkan pada tahun 2010 lalu.

Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor feronikel Indonesia saat ini naik dari US$ 373,6 juta menjadi US$ 15,29 miliar. Kalau dirupiahin, dari nilai Rp 5,83 triliun, saat ini nilainya melonjak menjadi Rp 238,68 triliun. Selain itu nilai ekspor nikel dan barang juga melesat dari US$ 1,44 miliar menjadi US$ 6,82 miliar. Ini sama aja setara dengan nilai yang awalnya Rp 7,4 triliun melonjak menjadi Rp 106,5 triliun.

Hilirisasi nikel juga mendatangkan keuntungan dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berupa royalty. Data Kementrian ESDM merilis hasil PNBP dari sektor minerba yang menembus Rp 172,96 triliun.

Nilai yang fantastis kan? Yakin keuntungan ini dinilai sebagai keuntungan yang kecil? Miris ya lihat pernyataan seperti ini disampaikan tanpa fakta yang nyata dan valid. Semoga kita gak terkecoh dalam memilih calon presiden yang pintar mengolah kata, tapi jeblok soal memvalidasi data yang benar.

Yuk, jadi pemilih yang cerdas.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img