Frugal Living, Alternatif Gaya Hidup bagi Gen Z dan Milenial

Published:

Pernah dengar istilah frugal living? Ini istilah terkait manajemen finansial dan gaya hidup. Nah, Gen Z dan milenial perlu mempertimbangkan untuk menerapkannya. Btw, frugal living adalah gaya hidup berhemat dengan menekan pengeluaran yang berlebih untuk keperluan yang nggak penting.

Frugal living akan mengarahkan kita fokus kepada pengelolaan anggaran yang lebih baik dan efisien. Langkah awal yang bisa kita lakukan untuk menerapkan gaya hidup ini adalah dengan mengatur rencana finansial dan membagi alokasi dana yang dipakai. Misalnya, 40% dari penghasilan kamu dialokasikan untuk kebutuhan hidup. Sisanya, 30% cicilan, 20% tabungan, investasi, dana darurat, dan 10% untuk donasi. Tapi, ini bisa disesuain dengan kondisi kamu ya.

Selanjutnya, menganalisis pengeluaran untuk kebutuhan terlebih dahulu dibandingkan keinginan. Kebutuhan harus diprioritaskan, bukan keinginan yang diprioritaskan. Langkah ketiga, hindari gengsi dan fear of missing out (FOMO). Kadang untuk menaikkan status sosial seringkali kita membeli sesuatu yang sebenernya belum tentu kita butuh dan mampu. Kebiasaan kayak gitu bikin kita sulit dalam mencapai kebebasan finansial di masa depan.

Terakhir, manfaatin promo ketika belanja dan menggunakan asuransi untuk perlindungan diri. Dari gaya hidup frugal living ini, setidaknya ada dua manfaat bisa kita dapat. Pertama, frugal living bikin kita stabil secara finansial. Itu karena uang yang nggak dibelanjain untuk hal yang nggak perlu, bisa dialihkan ke dalam tabungan untuk masa depan. Dengan berhemat, kita bisa mempersiapkan dana pensiun kita sejak usia muda. Kedua, frugal living bikin kita memiliki kepuasan hidup yang lebih baik.

Karena bijak dalam mengelola uang, tingkat kepuasan hidup kita jadi meningkat. Gaya hidup kayak gini bisa jadi alternatif bagi Gen Z dan milenial. Mereka bisa menghindari gaya hidup konsumtif. Juga mampu menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih bijak. Dan yang terpenting, mereka nggak menciptakan lingkaran setan ‘sandwich generation’ pada anak dan cucu mereka.

Nah jadi gimana? apa kalian tertarik untuk coba gaya hidup ini?

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img