Indonesia sedang dalam darurat terorisme nih! Baru-baru ini Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menyampaikan terjadi peningkatan jumlah WNI yang bergabung dengan ISIS. Jumlahnya mencapai 1000 orang! Dan itu terjadi hanya dalam kurun waktu 3-5 tahun saja. Tahukan ISIS? Itu tuh, kelompok teroris yang mendeklarasikan Negara Islam di Irak dan Suriah.
Menurut Kepala Densus 88, Irjen Marthinus Hukom, peningkatan WNI yang bergabung dengan ISIS dipengaruhi oleh media sosial. Hal ini dibuktikan selama periode 1980-2000, jumlah WNI yang bergabung dengan kelompok teroris hanya sedikit. Padahal pada kurun itu, ada kelompok teroris Al-Jamaah Al-Islamiyah dan Al-Qaeda di Afghanistan. Tapi dalam kurun waktu itu, tidak lebih dari 300 orang yang bergabung dengan kelompok teroris itu. Itu karena, saat itu, penyebaran paham radikal dan terorisme di masyarakat masih terbatas.
Penyebarannya hanya dilakukan secara konvensional. Misalnya melalui pengajian, buku atau pamflet saja. Berbeda dengan saat ini. Setelah tahun 2010 era digital dan media sosial sudah berkembang sangat aktif. Ini dimanfaatkan juga oleh ISIS untuk menyebarkan paham radikal dan terorisme di masyarakat. Sehingga masyarakat pun lebih mudah mengakses informasi kelompok-kelompok teroris itu. Kondisi ini menurut Marthinus, tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di luar negeri.
Semoga Pemerintah Indonesia terus bekerja keras untuk memerangi terorisme. Nggak cuma pemerintah, kita semua juga sebagai masyarakat. Misalnya dengan memberi informasi ke aparat kalau menemukan hal-hal mencurigakan terkait terorisme. YUK LAWAN TERORISME!