Tahu nggak setiap tanggal 22 Agustus tuh diperingati sebagai hari apa? Buat yang belum tahu, tanggal itu diperingati sebagai Hari Korban Tindak Kekerasan Berbasis Agama. Bahasa Inggrisnya, International Day Commemorating the Victims of Acts of Violence Based On Religion or Belief. Peringatan itu ditetapkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sejak tahun 2019.
Ada preseden kenapa hari itu diperingati. Itu terkait dua peristiwa berdarah yang menyasar rumah ibadah pada tahun 2019. Yaitu, serangan terhadap 1 masjid di Selandia Baru dan serangan terhadap 3 gereja di Sri Lanka. Ada dua tujuan besar dari Majelis Umum PBB menetapkan tanggal itu. Pertama, untuk mengutuk aksi terorisme dan kekerasan yang menargetkan individu, termasuk kelompok minoritas agama, atas dasar agama. Kedua, untuk mengakui pentingnya memberikan dukungan dan bantuan yang tepat kepada korban dan anggota keluarga mereka sesuai hukum yang berlaku.
Majelis Umum PBB menilai, tindakan intoleransi dan kekerasan berbasis agama terhitung meningkat terlihat dari laporan LSM internasional, Stimson. Stimson mencatat tahun 2017 sebagai puncak tertinggi permusuhan sosial terkait agama. Terus, apa pentingnya Hari Korban Tindak Kekerasan Berbasis Agama buat Indonesia? Jelas penting. Mau diakui atau nggak, kekerasan berbasis agama, terutama terhadap kelompok minoritas, jadi bagian dari sejarah perjalanan kita.
Contohnya nih, saudara kita yang beragama Kristen. Mereka dihalang-halangi haknya buat beribadah dan punya rumah ibadah. Di banyak daerah, umat Kristen harus menempuh jalan yang jauh buat beribadah. Gereja-gereja mereka juga jadi sasaran aksi terorisme. Contoh lain, Jemaat Ahmadiyah. Kelompok minoritas di internal umat Islam itu dianggap berbeda, bahkan disesatkan. Akibatnya, Jemaat Ahmadiyah di Nusa Tenggara Barat diusir dari kampung halaman dan properti mereka dijarah. Hampir 20 tahun mereka tinggal di pengungsian dan belum jelas kapan mereka dipulangin
Masih banyak kelompok minoritas lain di Indonesia yang mengalami nasib serupa. Mudah-mudahan Hari Korban Tindak Kekerasan Berbasis Agama makin semarak diperingati di Indonesia di masa mendatang. Agar kita nggak lagi menormalisasi segala bentuk kekerasan berbasis agama. Yuk, lawan kekerasan berbasis agama!