KPU Bandar Lampung lagi diserang masyarakatnya sendiri nih. Jadi, KPU Bandar Lampung baru aja rilis maskot untuk hajatan pilkada serentak pada November nanti. Binatang yang dijadin maskot itu adalah kera yang dipakaikan pakaian adat khas Lampung, tumpal dan sarung tapis. Masalahnya, kera dipandang tokoh adat dan masyarakat setempat sebagai binatang yang rakus dan serakah.
Lampung juga punya peribahasa yang berbunyi “Dang Nikhu Gegoh Kekha” yang artinya “jangan menirukan perilaku seperti kera”. Tokoh adat dan masyarakat protes kera yang pakai pakaian adat Lampung itu seolah-olah masyarakat Lampung. KPU Bandar Lampung langsung minta maaf dan batal gunain maskot kera itu. Mereka ngaku nggak ada niat untuk menghina, rendahin, atau lecehin masyarakat Lampung.
Maskot itu kata mereka dipilih dari perlombaan maskot dan jingle pilkada yang dibuka untuk umum. KPU Bandar Lampung kok terlihat seperti nggak familiar dengan budayanya sendiri ya.
Aneh banget. Yuk, peka dan hargai budaya sendiri!