Kabar Baik: Gerakan 212 Pecah Dengan Anies

Published:

Ada kabar baik nih, buat kaum Islam toleran. Menjelang Pilpres 2024, hubungan Gerakan 212 sama Anies Baswedan menegang. Paling nggak ini terasa dalam pernyataan Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin di media. Dengan galau, Novel ngeluh kalau Anies sekarang menjauh dari 212. Dia bilang, Anies sekarang udah nggak mau bersilaturahmi sama kelompok 212. Ini berbeda dengan yang Anies dulu saat maju dalam pemilihan Gubernur DKI pada 2017. Sekarang, Anies nggak lagi ngebuka komunikasi, apalagi minta izin sama gerakan mereka.

Begitu juga pas sekarang Anies mutusin buat ngejadiin Muhaimin Iskandar dari PKB sebagai wakil presidennya. Keputusan itu diambil tanpa memberitahu 212. Novel nganggep, Anies sekarang terkesan cuci tangan, balik badan dan nggak mau dikaitin sama 212 yang sebenarnya dulu mendukung penuh Anies di Pilgub DKI 2017. Novel juga kecewa kalau selama jadi Gubernur, Anies sama sekali nggak bicara terkait kasus-kasus besar yang diperjuangkan 212. Contohnya saja kematian sejumlah laskar FPI di KM 50, penolakan Coldplay, penolakan LGBT dan sebagainya. Novel ngingetin kalau Anies nggak juga membuka komunikasi dengan 212, mereka mungkin bakal ninggalin Anies.

Terkait Pilpres 2024, Novel minta Anies dan Muhaimin memberikan penjelasan agar Gerakan 212 dan NU bisa bersatu. Kegalauan Novel ini tentu merupakan kabar baik bagi kelompok-kelompok masyarakat yang memperjuangkan toleransi Islam. Gerakan 212 dikenal sebagai gerakan yang mengusung politik identitas yang telah memecah belah bangsa Indonesia. Anies pun diberi julukan sebagai Bapak Politik Identitas karena kemenangannya menjadi Gubernur DKI dulu dicapai dengan menggunakan sentimen Islam versus non-Islam. Kalau 212 sekarang pecah gegara Anies, diharapkan pembelahan atas dasar agama dan ras nggak bakal keulang di Pilpres 2024. Demi Indonesia yang satu, tinggalkan sentimen SARA!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img