Jakarta, PIS – Kekejaman terus diperlihatkan Taliban. Terbaru, Taliban menangkap aktivis pendidikan untuk anak perempuan, Matiullah Wesa. Penangkapan itu dilakukan setelah Wesa menunaikan sholat.
Menurut laporan saudaranya, pas keluar dari masjid Wesa didatengin sekelompok orang dan langsung dibawa paksa. Wesa bahkan sempat dipukuli ketika bertanya identitas mereka.
Btw, Wesa adalah kepala organisasi badan amal di bidang pendidikan yang dia dirikan, PenPath. PenPath sering berkampanye tentang pentingnya pendidikan anak perempuan ke orangtua di desa-desa.
Juga aktif distribusiin buku. Selama bertahun-tahun, melalui organisasinya, Wesa aktif keliling ratusan distrik untuk meningkatkan akses pendidikan. Sampe sekarang Taliban masih bungkam soal penangkapan Wesa dan keberadaannya.
Penangkapan Wesa diduga bagian dari upaya Taliban membatasi hak pendidikan bagi kaum perempuan dan anak. Belakangan ini Taliban gencar-gencarnya nangkepin para aktivis yang memperjuangkan hak-hak bagi perempuan dan anak, terutama di bidang pendidikan.
Februari lalu, Taliban menangkap Ismail Mashal. Sebulan kemudian Mashal dibebasin tapi bungkam soal penangkapannya sampe sekarang. Apa yang diperlihatkan Taliban makin menunjukkan siapa Taliban yang sebenarnya.
Padahal, sejak menguasai Afghanistan lagi pada Agustus 2021, Taliban sempat menyatakan komitmennya untuk menghargai hak perempuan Afghanistan. Tapi nyatanya itu hanya omong kosong. Taliban membelenggu kaum perempuan secara sistematik. Solidaritas kita untuk perempuan Afghanistan!