Keren! Pendeta Ini Kecam Umat Kristen yang Masih Mendukung Genosida Israel

Published:

Pendeta Sarah Anthony kecam umat Kristen yang masih dukung genosida Israel. Keren banget ya! Ini dia sampein dalam salah satu khotbah yang diunggah akun @mbahsurip_atok pada 16 Juni 2025. Captionnya: cukup jadi manusia yang punya hati untuk bela Palestina. ”Jadi bagi kalian yang bela mati-matian Israel, apapun tindakan mereka, denger ya. Orang Israel bahkan menganggap kekristenan itu penyembahan berhala.” Sarah juga bilang nasib orang Kristen di Israel juga nggak beruntung banget.

”Bahkan ada sekelompok orang kristen yang melakukan ziarah ke situs bersejarah Kristen di sana, diludahi!” Sarah tegasin di Palestina itu banyak orang Kristen yang hidupnya menderita akibat genosida Israel. ”Dan kalian harus tau juga di Palestina banyak orang Kristen, ada rumah sakit kristen, banyak orang kristen saat ini yang kelaparan, kesulitan, menderita,” lanjutnya. ”Sama saja, semua perbuatan penghilangan nyawa orang dengan sengaja itu juga perbuatan yang melanggar.” ”Kita sebagai orang Kristen seharusnya mendoakan Yahudi, iya, doakan Palestina, iya. Tapi jangan jadi pahlawan kesiangan,” tutupnya.

Apa yang disampein Pendeta Sarah ini penting banget. Di Palestina, nggak cuma warga Muslim aja yang hancur, warga Kristennya juga. Berbagai kerusakan muncul akibat serangan Israel. Tiga gereja hancur total akibat pemboman Israel di Gaza. Gereja Saint Porphyrius, salah satu gereja Ortodoks tertua (abad ke-5), dihantam rudal pada 19 Oktober 2023. Warga sipil (campuran Muslim & Kristen) tewas saat berlindung di dalamnya. Gedung sekolah anak-anak di kompleks gereja terkena serangan pemboman pada 7 Juli 2024, menewaskan empat pengungsi.

Lebih dari 50 rumah keluarga Kristen di Gaza hancur total akibat serangan udara yang sebagian besar milik komunitas lokal Kristen. Sekolah Rosary Sisters, yang melayani 1.250 siswa Muslim & Kristen rusak berat, gedung runtuh, fasilitas pendidikan hancur. Orthodox Cultural Centre, pusat budaya Kristen, hancur total akibat serangan. Al Ahli Arab Hospital, satu-satunya rumah sakit Kristen di Gaza (Anglikan), mengalami beberapa serangan dan pemboman. Kemudian ledakan pada 17 Oktober 2023 menewaskan lebih dari 500 warga sipil dan gereja di sampingnya rusak.

Menurut Near East Council of Churches via Abouna per Maret 2024 tercatat 30 warga Kristen Palestina tewas dalam 4 bulan pertama perang. Di Gereja Holy Family dan Saint Porphyrius, korban tewas meliputi orang tua, anak-anak, dan anggota keluarga Kristen. Dua wanita ditembak di halaman Gereja Holy Family. Total 18 orang tewas di Saint Porphyrius saat diledek oleh rudal. Bahkan sebenernya nasib orang Kristen juga mengalami diskriminasi di Israel. Peziarah Kristen diludahi ekstremis Yahudi di Yerusalem. Biarawan Ortodoks dan pendeta Katolik juga menjadi sasaran perlakuan serupa. Survei Pew Research (2021) mencatat 42% warga Kristen Arab di Israel mengalami diskriminasi dalam bentuk sosial atau ekonomi.

Apa yang terjadi di palestina bukan perang agama, tapi ini aksi genosida yang melanggar Hak Asasi Manusia. Kalo kita benar-benar peduli, kita harus berdiri demi semua korban tanpa kecuali, baik Muslim, Kristen, Yahudi, dan non agama untuk Palestina. Solidaritas kita untuk rakyat Palestina!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img