Keren! Vatikan Sediakan Ruang Sholat di Perpustakaan Vatikan Buat Pengunjung Muslim

Published:

Vatikan sediain ruang sholat di Perpustakaan bersejarah mereka bagi para sarjana muslim. Keren ya! Nama tempatnya Perpustakaan Apostolik Vatikan. Dibangunnya ruang sholat ini berawal dari permintaan para cendekiawan dan sarjana muslim yang sering berkunjung ke sana. Mereka ajuin permohonan ke dewan perpustakaan untuk disediakan ruangan dengan karpet buat sholat. Dewan perpustakaan pun menyetujuinya. Wakil Prefek perpustakaan, Giacomo Cardinali, bilang perpustakaan ini sifatnya “universal”.

Btw, perpustakaan ini didirikan pada abad ke-15 dan dianggap sebagai pusat intelektual Gereja Katolik. Jadi usianya udah lebih dari 500 tahun. Perpustakaan ini punya sekitar 80.000 manuskrip, 50.000 item arsip, dan hampir dua juta buku. ”Kami bahkan memiliki Al-Qur’an yang sangat kuno. Kami adalah perpustakaan universal, dengan koleksi Arab, Yahudi, dan Ethiopia, serta koleksi-koleksi unik Tiongkok. ” kata Cardinali. ”Bertahun-tahun yang lalu bahkan kami menemukan bahwa kami memiliki arsip Jepang abad pertengahan tertua di luar Jepang” tambahnya. Menurut Cardinali, karakter “universal” itu berarti “setiap budaya dan agama yang pernah berkontribusi pada pengetahuan manusia, diwakili di sini.” Jadi, meskipun lembaga ini milik Gereja Katolik, ia juga menjadi pusat penyimpanan warisan intelektual Islam, Yahudi, Asia, dan Afrika.

Perpustakaan ini unik banget loh. Ada berbagai arsip soal peradaban Islam dan juga agama lain. Seperti naskah Qur’an kuno, naskah hadis, dan kitab teologi Islam yang ditulis dalam bahasa Arab dan Persia. Ada tafsir Qur’an karya Al-Zamakhsyari, risalah kedokteran Ibnu Sina (Avicenna), tulisan matematik Al-Khwarizmi, dan naskah astronomi Al-Battani. Dari agama Yahudi, ada salinan kuno Talmud, kitab Ibrani abad ke-13, dan dokumen komunitas Yahudi dari Eropa abad pertengahan. Dari Asia, ada manuskrip Cina, Sansekerta, dan Ethiopia, termasuk teks Buddhis dan teks sastra klasik Tiongkok. Selain itu terdapat peta dunia Arab abad ke-9 karya Al-Idrisi (geografer Muslim dari Andalusia) serta koin dari Kekhalifahan Abbasiyah dan Umayyah dengan kaligrafi Arab indah.

Aksi toleransi Vatikan bukan kali ini aja. Lembaga pendidikan Nostra Aetate Foundation kasih beasiswa ke orang-orang yang dari agama lain (termasuk Islam) untuk belajar di institusi akademik kepausan di Roma. Lembaga ini dibentuk untuk promosiin dialog antar agama melalui pendidikan. Nah, di tahun 2023 ada dua penerima beasiswa yang beragama Muslim. Mereka adalah Raheema Tahir Jayari dari Filipina dan Deni Iskandar dari Indonesia. Mereka ikut program studi untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang Kekristenan dan dialog antaragama di Roma.

Langkah Vatikan menyediakan ruang shalat bagi sarjana Muslim di Perpustakaan Apostoliknya ini bentuk toleransi yang luar biasa. Ini nunjukkin Vatikan nggak cuma menghormati keberagaman agama lewat kata-kata, melainkan tindakan nyata. Perbedaan keyakinan bukan alasan untuk membatasi siapa yang boleh belajar atau berkontribusi di tempat bersejarah seperti Vatikan. Justru sebaliknya, mereka mengakui bahwa ilmu pengetahuan adalah milik semua umat manusia, tanpa memandang agama. Ruang shalat di perpustakaan itu menjadi simbol bahwa toleransi sejati bukan sekadar hidup berdampingan. Tapi saling memberi ruang agar setiap orang bisa beribadah sesuai keyakinannya sambil tetap bekerja dan belajar bersama.

Dari langkah kecil seperti ini, dunia bisa belajar bahwa keharmonisan antar agama bisa dimulai dari sikap saling menghargai di tempat sekecil apa pun. Semoga semangat seperti ini juga bisa terus tumbuh di Indonesia, negara dengan beragam agama dan budaya. Vatikan aja bisa membuka ruang bagi perbedaan di tengah pusat keagamaannya, Indonesia juga harus bisa dong! Yuk rawat terus toleransi di Indonesia!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img