Jakarta, PIS – Bestie PIS, kalau kamu dengar nama Sumatera Barat, apa sih yang ada di pikiranmu? Mungkin, kamu akan bilang provinsi yang dikenal dengan penerapan syariat Islam.
Ternyata nggak cuma itu. Sumatera Barat juga akan dikenal provinsi yang menolak politik identitas. Keren, kan? Jadi, puluhan massa berkumpul di kawasan Jam Gadang, Bukittinggi, 3 Desember kemarin.
Mereka tergabung dalam Gerakan Peduli Demokrasi. Mereka bersuara keras menolak politik identitas. Mereka ngajak masyarakat menolak politik identitas. Mereka juga sosialisasiin dampak buruk politik identitas di tengah-tengah masyarakat.
Kata Koordinator Lapangan, Afif Al Fikri, politik identitas cuma nyebabin perpecahan. Salah satu contoh nyata politik identitas, katanya, adalah jualan ayat.
Dengan ngutip ayat, pelaku politik identitas mengkafirkan sesama umat beriman. Akhirnya, sesama anak bangsa saling baku hantam dan terpecah belah. Padahal itu dilakuin untuk kepentingan kekuasaan. Contohnya apa yang terjadi di Pilkada Jakarta 2017 lalu.
Politisasi agama dan politik identitas digunain untuk menyerang calon yang berbeda agama. Akibatnya, masyarakat sampai sekarang masih terpecah belah. Makanya nggak heran ketika datang ke Sumatera Barat minggu kemarin, Anies ditolak Laskar Pemuda Sumbar.
Penolakan itu karena rekam jejak Anies sebagai salah satu tokoh yang ikut nikmatin politik identitas di Jakarta. Politik identitas sebenarnya strategi yang dipakai calon yang nggak punya gagasan dan program.
Sayangnya, masih banyak orang nggak sadar tentang ini. Yuk, kita selamatkan demokrasi Indonesia dari politik identitas. Pilihlah calon pemimpin yang punya gagasan, program rasional, dan berintegritas. LAWAN POLITIK IDENTITAS!