Masjid Bisa Berdiri Di Tapanuli Utara Yang Mayoritas Kristen

Published:

Jakarta, PIS – Cilegon nampaknya perlu belajar toleransi dari Tapanuli Utara, Sumatra Utara. Di kabupaten pusat Huria Kristen Batak Protestan itu bisa berdiri Masjid Taqwa. Padahal secara statistik, muslim di Tapanuli Utara hanya 4,76 persen.

Lokasi Masjid Taqwa di Kecamatan Siborong-Borong. Masjid Taqwa sudah berdiri sejak 1934. Masjid Taqwa cukup megah dan mampu menampung hingga 100 jamaah. Di sisi lain, 95 persen warga di Siborong-Borong beragama Kristen.

Meski secara jumlah sangat sedikit, tapi hak kebebasan beragama dan berkeyakinan muslim tidak dilanggar. Perizinan Masjid Taqwa tidak pernah dipermasalahkan, baik oleh warga setempat maupun pemerintah daerah.

Karena itu, Kata Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, warga beragama Islam bisa beribadah dengan bebas. Yang juga bikin haru, masjid tidak cuma ada di Siborong-Borong. 

Di setiap kecamatan di Tapanuli Utara juga terdapat masjid, bahkan lebih dari 1 masjid. Dominasi satu kelompok agama tertentu kerap mendorong munculnya sikap eksklusif yang diikuti tindakan pemaksaan terhadap kelompok berbeda yang minoritas.

Ini, misalnya, yang tampak di Cilegon, Aceh, maupun Sumatra Barat. Bupati Tapanuli Utara tidak ingin itu terjadi di daerahnya. Ia tidak akan toleran pada hal-hal yang terindikasi intoleransi.

Ia juga berkomitmen tidak akan membeda-bedakan perhatian dan pelayanan kepada semua warganya. Itu tidak hanya ia sampaikan dalam orasi, tapi juga dalam tindakan. Ia, misalnya, hadir di acara buka puasa bersama di pelataran Masjid Tuan Syekh Ibrahim Sitompul di Kecamatan Purbatua.

Ia juga ikut hadir dan meresmikan Masjid Al-Musafirin di Kecamatan Adiankoting. “Bagi yang ingin belajar tentang kerukunan dan toleransi datanglah ke Tapanuli Utara,” katanya dalam sambutan.

Mudah-mudahan spirit toleransi yang ditunjukkan warga dan Bupati Tapanuli Utara mengilhami warga dan kepala daerah lainnya. Tapanuli Utara luar biasa.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img