PDIP dan Denny Siregar Keberatan Pak Jokowi Diutus Ke Pemakaman Paus

Published:

Presiden Prabowo menunjuk Jokowi sebagai salah satu utusan Indonesia pada pemakaman Paus Fransiskus. Tapi keputusan itu ternyata bikin gerah PDIP dan influencer terkemuka Denny Siregar. Mereka bertanya kenapa yang diutus Pak Jokowi, bukan Gibran Rakabuming Raka. Keberatan PDIP disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, dari Fraksi PDIP, Bima Arya. “Saya mempertanyakan kenapa bukan Wakil Presiden yang berangkat?” ucap Bima.

Tapi Bima gak mau komentar lebih jauh terkait penunjukkan itu. Katanya mungkin Pak Prabowo punya alasan lain kenapa Pak Jokowi yang diutus bersama beberapa pejabat lainnya. “Saya tidak dalam bicara setuju tidak setuju karena sudah diputuskan Presiden. Kalau belum, ta kasih saran,” katanya. Sementara keberatan Denny disampaikan lewat akun X pribadinya @Dennysiregar7. Menurutnya perwakilan negara untuk acara sebesar itu mestinya berasal dari pejabat aktif, bukan mantan presiden. “Mbok yang diutus itu pejabat negara tho pak,” ujar Denny.

Denny menekankan, pemakaman seorang pemimpin umat dunia selayaknya dihadiri oleh perwakilan negara dengan jabatan resmi. “Ini kan pemakaman kepala umat. Kalau Presiden berhalangan, harusnya Wakil Presiden,” tambahnya. Lebih lanjut, ia mempertanyakan dasar penunjukan Jokowi yang sudah tidak menjabat sebagai pejabat publik. “Mantan kan sudah rakyat biasa,” cuitnya. Penolakan dari PDIP dan Denny Siregar ini terkesan mengada-ngada.

Presiden Prabowo Subianto sendiri tidak bisa menghadiri pemakaman Paus karena sudah punya agenda kenegaraan lainnya. Tapi Prabowo bukan hanya mengutus Pak Jokowi ke Vatikan. Mensesneg Prasetyo Hadi mengumumkan 4 orang yang menjadi utusan Indonesia pada pemakaman Paus Fransiskus. Keempat orang itu adalah Jokowi, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, Menteri HAM Natalius Pigai, dan mantan Menteri ESDM Ignasius Jonan. Jadi ada setidaknya dua Menteri dan wakil Menteri, dan satu mantan Menteri, di luar Jokowi.

Sikap PDIP dan Denny Siregar ini jadinya terkesan berlebihan. Kesannya, PDIP dan Denny merasa terlalu kecewa karena keputusan ini menunjukkan hubungan Pak Prabowo dan Pak Jokowi ternyata baik-baik saja. Mereka seperti tidak terima Jokowi masih diberi kepercayaan mewakili Indonesia menghadiri pemakaman seorang pemimpin umat Katolik dunia. Mereka seperti lupa bahwa ketika Paus datang ke Indonesia tahun lalu, Paus memang bertemu langsung dengan Presiden Jokowi. Mereka seperti lupa, di mata dunia, nama Jokowi dilihat sebagai salah seorang pemimpin Asia yang dikagumi. Bisa dibilang, Presiden Prabowo mengirim Jokowi karena Jokowi tetap dilihat sebagai salah satu tokoh terpenting di Indonesia.

Penolakan PDIP direspon oleh politisi Partai Golkar Dave Laksono. Menurut Dave, tidak ada yang salah dengan penunjukkan Pak Jokowi. “Salahnya dimana bila yang diutus Pak Jokowi?” ujar Dave. Dave justru bingung dengan penolakan PDIP. Pemimpin Umat Katolik, Paus Fransiskus meninggal pada Senin, 21 April 2025 lalu. Vatikan mengumumkan, pemakaman Paus akan digelar pada Sabtu 26 April 2025. Prosesi pemakaman ini akan digelar di alun-alun yang ada di depan Basilika Santo Petrus di Vatikan. Diperkirakan sejumlah pemimpin dunia dan umat Katolik akan menghadiri pemakaman itu. Dan di pemakaman itu, akan hadir juga Jokowi. Selamat jalan Paus Fransiskus.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img