Pekerja Migran Perempuan Dilecehkan Di Qatar

Published:

Jakarta, PIS – Di Piala Dunia Qatar, bukan cuma ada kemeriahan dan kegembiraan. Tapi, juga ada keprihatinan. Jadi, nasib pekerja migran perempuan di hotel-hotel selama Piala Dunia sangat mengenaskan, Bestie PIS.

Mereka mengalami pelecehan seksual dan kekerasan. Menurut postingan Instagram Jakarta Feminist, itu bukan hal yang baru. Para pekerja migran perempuan itu sudah rentan jadi korban sebelumnya.

Tapi pas Piala Dunia, pelecehan seksual dan kekerasan jadi semakin meningkat. Media The Guardian dan the Fuller Project sempet bicara dengan 5 korban. Salah satunya bernama Hope. 

Btw, itu nama samaran ya. Hope cerita pengalaman mereka bekerja di berbagai hotel di Qatar dari 2017 sampai 2022. Selama 18 bulan bekerja, dia sering mengalami pelecehan seksual dari supervisornya yang laki-laki. 

Supervisornya terus ngajak kencan, minta ciuman, dan sampai minta berhubungan seksual. Setiap menolak, Hope dikasih kerjaan tambahan tanpa dibayar. Sedihnya lagii, Hope dan rekan-rekannya nggak mau laporin kasus pelecehan seksual itu.

Mereka takut dideportasi sehingga nggak punya pilihan dan tetap bekerja di lingkungan yang kejam itu. Para pekerja migran perempuan itu umumnya datang ke Qatar untuk satu tujuan.

Mencari nafkah buat keluarga. Mereka khawatir kalo laporin pelecehan seksual yang mereka alami, mereka bakal kehilangan pekerjaan. Lagipula, nih Bestie PIS, kalo pun mereka lapor itu nggak ada gunanya. 

Nggak ngaruh apa-apa. Btw, Perwakilan Qatar udah nanggepin kasus pelecehan seksual itu. Tapi ya mereka malah denial gitu. Sudah banyak yang ngomongin soal eksploitasi puluhan ribu pekerja migran laki-laki waktu mengerjakan konstruksi Piala Dunia Qatar.

Tapiiiii.. nggak banyak yang ngomongin soal nasib tragis pekerja migran perempuan menjelang dan selama turnamen berlangsung. Mudah-mudahan semakin banyak orang aware dan peduli dengan isu ini. STOP PELECEHAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img