Pernah dengar berita ada calon dokter di Semarang, Jawa Tengah, yang bunuh diri? Kasus ini berbuntut panjang. Program studi anestesi Universitas Diponegoro di RSUP Dr. Kariadi Semarang sementara ditutup. Keputusan ini dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI melalui Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan pada 14 Agustus. Prodi anestesi ditutup sementara selama investigasi kasus ini masih berlangsung.
Jubir Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, bilang Kemenkes juga akan menyelidiki pihak rumah sakit. Kemenkes akan mengambil tindakan tegas karena RS Dr. Kariadi di bawah Kemenkes. Walaupun calon dokter yang jadi korban bunuh diri di bawah naungan Fakultas Kedokteran (FK) Undip. Guru Besar FK Undip, Zaenal Muttaqien, nggak terima dengan keputusan Kemenkes itu. Dia menganggap keputusan Kemenkes terlalu dini dan terkesan terburu-buru. Dia menuduh Dirjen Pelayanan Kesehatan terlalu sembrono dan menganggap keputusan ini bisa jadi fitnah karena masih dalam proses penyelidikan.
Buat yang nggak mengikuti kasusnya.. Sebelumnya diberitakan mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) prodi Anestesi Undip, Aulia Risma, ditemukan tewas pada 12 Agustus. Dia mengakhiri hidupnya dengan menyuntikkan obat penenang dengan dosis tinggi. Itu dilakukan karena diduga dia mengalami tekanan kerja yang membuatnya depresi dan korban bullying seniornya. Itu diketahui dari diary yang ditulis korban dan keterangan orangtua korban.
Mari kita kawal investigasi Kemenkes agar kasus ini menemui titik terang. Yang terpenting, kasus ini harus jadi peringatan keras buat pihak terkait, khususnya FK Undip dan rumah sakit, agar segera berbenah. Jangan sampai kita kehilangan lagi calon dokter yang bakal nyelametin Indonesia di masa depan.
Yuk, ciptakan lingkungan pendidikan dan kerja yang aware pada kesehatan mental!