Jakarta, PIS – Bestie PIS, pembakaran Al-Qur’an di Belanda dan Swedia berbuntut panjang. Protes besar-besaran semakin meluas di sejumlah negara. Seperti Rusia, Malaysia, Turki, dan beberapa negara lainnya.
Aksi protes juga terjadi di Indonesia. Sejumlah Ormas menggelar aksi demo di Kedubes Belanda di Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka mengutuk pembakaran Al-Qur’an oleh kepala kelompok anti-Islam Pegida, Edwin Wagensveld.
Dalam aksinya mereka tak hanya mengecam tapi juga menyerukan pemboikotan produk Swedia. Mereka juga mendesak agar pelaku pembakaran diproses hukum. Apabila tuntutan tidak dipenuhi mereka mengancam akan menggelar demo setiap Jumat sampai pelaku ditangkap.
Dalam aksi, sejumlah massa menginjak beberapa bendera negara yang mereka bentangkan di jalanan. Di akhir aksi mereka membakar bendera Belanda sebelum membubarkan diri.
Massa pengunjuk rasa tidak ditemui perwakilan dari Kedubes Belanda. Alasannya karena jam kantor sudah habis. Bestie PIS, pembakaran kitab suci apapun tidak boleh ditolerir. Mau itu Al-Qur’an, injil atau kitab suci agama lainnya.
Ini adalah gejala kebencian yang bisa mengancam keharmonisan antar umat beragama. Mantan politikus sayap kanan Belanda, Arnoud Van Doorn, juga ikut mengecam. Katanya, pembakaran Al-Qur’an adalah kejahatan rasial.
Dia menganggap pembakaran ini sebagai gerakan Islamofobia. Komite Dialog Yahudi dalam siaran persnya juga bilang pembakaran kitab suci bukanlah ekspresi opini. Tapi bagian dari ekspresi kebencian yang tujuannya agar semua orang saling membenci.
Semoga Indonesia bisa belajar. YUK JAGA KERAGAMAN DAN KERUKUNAN!