Jakarta, PIS – Bestie PIS, kehamilan ternyata nggak selalu jadi pengalaman membahagiakan. Laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengungkapkan masih tingginya ancaman kematian bagi perempuan hamil.
Menurut WHO, 800 perempuan meninggal setiap jam karena komplikasi kehamilan. Jumlah totalnya mencapai 287 ribu di seluruh dunia. Bisa dibilang, satu perempuan meninggal setiap dua menit akibat proses melahirkan.
Sebenernya sih, ini berarti ada penurunan 34 persen kematian dibandingkan 20 tahun yang lalu. Tapi angka itu masih tinggi. Sebagian besar kematian terjadi akibat pendarahan hebat, infeksi, aborsi yang tidak aman, dan sejumlah kondisi seperti HIV/AIDS.
WHO menyatakan kematian ibu hamil ini bisa dicegah. Komplikasi kehamilan ini bisa dihindari kalau ibu hamil mengakses layanan kesehatan resmi dan aman secara rutin. Para ibu juga perlu memperoleh pendidikan terkait kesehatan reproduksi.
Misalnya para ibu perlu menjaga agar dirinya dan janin mendapat asupan gizi cukup. Sebagian besar kematian ibu itu terjadi di negara-negara miskin dan negara-negara yang dilanda konflik.
Negara-negara Afrika Sub-Sahara menyumbang 70% kematian ibu hamil di dunia. Sementara di negara-negara konflik seperti Suriah, Sudan Selatan, dan Yaman, angka kematiannya dua kali lebih tinggi dari rata-rata global.
Tapi di negara maju seperti Amerika Serikat, ini pun menjadi persoalan. Menurut Badan Statistik Nasional AS, risiko komplikasi kehamilan terutama tinggi di kalangan perempuan kulit hitam.
Hal tersebut disebabkan oleh kesenjangan fasilitas kesehatan perempuan kulit hitam dibandingkan yang dimiliki perempuan kulit putih. Secara umum, di dunia, masalah kematian ibu hamil ini lebih mengancam kalangan ekonomi lemah dibandingkan yang tinggi.
Karena itu, Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell menekankan perlunya kesetaraan dalam perawatan kesehatan ibu. Kata Russell, setiap ibu berhak mendapatkan persalinan yang aman dan masa depan yang sehat bersama keluarga mereka. LINDUNGI IBU HAMIL DAN BAYI MEREKA!
