Siswi SD Piatu Diusir Sekolah Karena Tidak Punya Hp

Published:

Jakarta, PIS – Ada kabar menyedihkan dari Samarinda, Kalimantan Timur. Seorang siswi Sekolah Dasar (SD), Musdalifah, diusir saat hendak masuk sekolah. Dia diusir karena tidak memiliki HP dan seragam. Musdalifah adalah anak piatu yang sekarang diasuh oleh bibinya. Musdalifah sudah setahun tidak aktif sekolah online karena tidak punya HP. Saat pembelajaran tatap muka dimulai, baju seragamnya sudah kekecilan. Karena keterbatasan ekonomi, dia tidak mampu membeli seragam baru dan perlengkapan sekolah. Namun, ia tidak patah semangat untuk belajar. Saat tiba di sekolah, Musdalifah mendapat perlakuan tidak menyenangkan.

Dia tidak hanya diusir dari kelas. Tetapi juga diejek dan dilempar kertas serta buku oleh teman-temannya. Kasus ini mendapat respon dari Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC-PPA), Rina Zainun. Rina Zainun mengkritik keras perlakuan yang sangat tidak manusiawi itu. Menurutnya, seorang pengajar semestinya memahami psikologi dan keadaan murid-muridnya. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda telah memanggil pihak sekolah. Ia menegaskan, anak tidak boleh terganggu proses belajar mengajarnya. Pihaknya berjanji akan memfasilitasi Musdalifah agar tetap bisa sekolah. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi sekolah-sekolah yang lain. Agar peristiwa serupa tidak terjadi lagi. Setiap anak mempunyai hak yang sama mendapatkan pendidikan yang layak. TIDAK BOLEH ADA DISKRIMINASI!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img