Komika Rigen tidak menerima bayaran Rp 50 juta saat ikut aksi demo. Kemarin, 10 Desember, kami membuat sebuah video yang menuduh Rigen dibayar Rp 50 juta untuk demo anti Jokowi. Itu salah.
Untuk itu kami di PIS minta maaf pada Rigen dan semua penonton. Kesalahan itu terjadi karena kami begitu saja percaya pada sebuah video yang ditayangkan di kanal youtube PakDe Sindiran Sindirun 8 Desember. Judul video PakDe Sindiran Sindirun itu adalah “Komika Rigen Akui Dibayar Rp 50 juta Ikut Demo, Tapi Kini Menyesal Diboikot”. Subscriber kanal itu ada di angka 58 ribu, dan video itu sudah disaksikan 78 ribu orang. Hostnya pun, dengan blangkon dan pakaian Jawa, muncul menyampaikan narasi. Jadi kesannya nggak kaleng-kaleng. Dalam video itu ada sejumlah footage mengenai Rigen, dan salah satunya adalah obrolan dia dengan dua comedian lainnya Rispo, dan Cing Abdel. Rigen diminta bicara soal pengalamannya ikut demo “Peringatan Darurat Indonesia” yang terjadi pada 22 Agustus 2024. Demo itu dilakukan untuk memprotes rencana DPR yang dianggap berupaya mengubah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang syarat pencalonan kepala daerah. Dalam obrolan itu, ketika ditanya, Rigen bilang bahwa Alhamdulillah, dia dapet 50.. Kemudian, secara spesifik Rigen juga bilang, dia dituduh dibayar 50 juta. Rigen bilang, dia sebenarnya dibayar 50 tapi untuk bensin dan segala macam dia harus keluar bayar 200. Jadi nombok.
Kalau hitung-hitungan 50 kagak nutup ya, kata Rigen ke Cing Abdel. Honor attendance – atau honor kehadiran dia dalam sebuah acara – kan lebih dari itu? Jadi dalam video PakDe Sindiran Sindirun itu tak ada sama sekali bantahan Rigen bahwa dia memperoleh 50 juta rupiah, walau dia mengaku dapat 50. Akibatnya, penulis naskah video kami terpengaruh oleh judul video itu yang secara jelas menyebut 50 juta. Yang membuat kami meninjau ulang kebenarannya adalah ketika Rigen menulis komen di X mengomentari video kami dengan kalimat pendek: “Masih ada aja ternyata..”
Karena itu, kami merasa perlu mempelajari kasus ini melalui berbagai video konten yang sudah ada. Akhirnya kami tahu tuduhan bahwa Rigen menerima Rp 50 juta adalah cerita lama berbulan yang lalu. Sekarang, Rigen tampaknya menjadi korban misinformasi. Kalau dipikir-pikir sekarang, sebenarnya angka 50 juta untuk ikut demo itu juga nggak masuk akal. Pengeluaran 200 juta untuk kebutuhan operasional juga sulit dipercaya. Tapi barangkali saking kami percaya bahwa mungkin saja tarif Rigen semahal itu, mengingat berbagai cerita tentang tarif para komedian saat ini, kami begitu saja mengutip video tersebut.
Penulis di PIS menganggap nggak mungkinlah Rigen hanya dibayar Rp 50 ribu. Dia kan salah seorang komedian papan atas? Apalagi, dia juga bilang gara-gara berdemo itu, ia mengalami serangan balik. Akibatnya dia mulai kehilangan job di beberapa acara besar yang sebelumnya sering mengundangnya. Jadi bagi penulis PIS, cerita bahwa Rigen menerima Rp 50 juta untuk demo sangat masuk akal. Karena itu sekali lagi kami minta maaf kepada Rigen dan para selebritis yang selama ini terlibat dalam aksi-aksi politik. Ternyata tuduhan bahwa kalian itu tidak tulus berpolitik dah hanya mengikuti perintah siapa yang bayar tidaklah benar. Kami berjanji akan lebih berhati-hati.
Semangat terus buat demokrasi Indonesia