Tren Hijrah, Peluang atau Ancaman bagi NKRI?

Published:

Jakarta, PIS – Fenomena hijrah telah menjamur di kalangan anak muda. Mulai dari kalangan masyarakat biasa, masyarakat kelas atas, para artis dan selebritis terkenal. Tren ini didominasi oleh golongan milenial, utamanya di kalangan muslim perkotaan. Fenomena ini memicu kemunculan banyaknya komunitas dan gerakan yang mengatasnamakan Pemuda Hijrah. Mereka mengemas materi dakwah dengan tema yang unik, menarik serta relevan dengan kehidupan sehari-hari. Materi-materi dakwah tersebut disampaikan oleh figur-figur yang dapat menginspirasi pemuda milenial. Menjamurnya arus hijrah ini menuai pro-kontra di kalangan masyarakat. Gubernur DKI, Anies Baswedan, termasuk salah satu tokoh yang memberikan dukungan. Anies meyakini tren gerakan hijrah ini dapat memberikan dampak positif untuk Indonesia. Pengamat gerakan radikalisme keagamaan, Akhmad Muzakki meminta agar para Pemuda Hijrah mendapat pendampingan.

Sebab, fenomena tersebut bisa menjadi pintu masuk terorisme dengan cara jihad versi mereka. Hijrah adalah suatu proses perpindahan atau perubahan ke arah yang lebih baik. Sebagaimana peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah. Melalui peristiwa hijrah inilah, umat Islam akhirnya membuat perubahan menuju kondisi yang lebih baik. Jangan sampai fenomena hijrah kaum milenial ini hanya sekedar menjadi tren semata. Yang hanya fokus pada penggunaan simbol keagamaan semata tanpa memiliki pemahaman keagamaan yang mendalam. Mereka akhirnya terjebak dalam perilaku keislaman yang kaku, tidak toleran, dan anti budaya lokal. Seperti yang dilakukan seorang artis terkenal yang mengharamkan musik, bahkan ada yang mendukung diskriminasi RAS. Sudah saatnya Pemerintah, Kementerian Agama dan tokoh agama memberikan bimbingan bersama kepada para Pemuda Hijrah. Bukan malah sibuk mengkafirkan dan membid’ahkan ajaran dan budaya lokal. JADIKAN HIJRAH LANGKAH MEMPERKUAT NKRI!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img