Jakarta, PIS – Tahu nggak, di Indonesia ada yang namanya Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI), loh? Mereka sekarang lagi berkumpul selama beberapa hari ini di Semarang dan Jepara.
Mereka mau merumuskan langkah-langkah untuk membangun dunia yang lebih adil dan damai. Kamu pasti belum familiar sama nama KUPI? Nggak apa-apa, banyak kok yang belum familiar.
KUPI bisa dibilang adalah inisiatif yang pertama di dunia. KUPI dimaksudkan sebagai wadah berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk menciptakan lingkungan keislaman yang inklusif dan penuh kemanusiaan.
Tapi nggak semua yang terlibat di KUPI itu perempuan loh. Contohnya, KH Husein Muhammad dan KH Faqih Abdul Kodir. Yang penting, kajian dan perspektifnya memperhatikan keadilan untuk perempuan dan kelompok minoritas.
Nah, KUPI kali ini adalah yang kedua. Diperkirakan ada 1.600 orang peserta yang hadir. Pesertanya nggak cuma dari Indonesia. Ada juga dari Malaysia, Thailand, Turki, Nigeria, Amerika Serikat, Kanada.
Topik yang diangkat di antaranya isu ekstremisme, ekonomi hijau, perlindungan perempuan pembela HAM. Perwakilan dari Nigeria, misalnya, akan diminta untuk bercerita apa yang dilakukan ketika mendampingi korban kelompok teroris Boko Haram.
Asal tau aja, KUPI pernah dapat apresiasi dari Pendiri Sister in Islam, Zainah Anwar, loh. Aktivis perempuan Malaysia itu bilang wadah seperti KUPI tidak mungkin diizinkan di Malaysia.
“Itulah kenapa Islam di Indonesia adalah contoh yang luar biasa untuk dunia,” kata Zainah. Btw, pada KUPI 2017 ada tiga topik utama yang dibahas. Kekerasan seksual, pernikahan anak, dan perusakan lingkungan.
Dari situ, lahir fatwa-fatwa yang jadi rujukan UU Perkawinan dan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual. SUKSES DAN LANCAR KUPI KEDUA.