Jakarta, PIS – Nggak ada angin nggak ada hujan, ehhh Abu Janda marah-marah. Dia ngekritik Ade Armando dengan bahasa yang kasar. Abu Janda bilang gini, “Maaf, sejak digebukin kayaknya ada yang geser dikit di kepala bang Ade Armando, agak-agak eror dia.”
Komentarnya itu terkait video Ade Armando yang bilang, Anies bisa menang nyapres kalo suara kelompok Kristen terbelah. Nggak tahu kenapa, pernyataan itu dianggap Abu Janda sebagai bagian dari politik identitas.
Padahal Ade sedang memaparkan kondisi politik dan peta sosial. Abu Janda salah paham sama pernyataan Ade Armando. Dia salah paham Ade menyarankan orang Kristen nggak milih Anies.
Dia gagal paham sama definisi politik identitas. Siapa sih Abu Janda itu? Nama aslinya Permadi Arya, dia ini salah satu pegiat media sosial yang sering menuai kontroversi. Abu Janda dulu dikenal sebagai pendukung Jokowi dan militan.
Sekarang dia deket sama Prabowo dan Gerindra. Dia ini pernah dilaporin sama Natalius Pigai, karena postingannya yang menyebut Pigai belum selesai berevolusi. Sebelum diciduk, dengan gagah dia bilang bakal nyiapin bantal sebelum masuk sel.
Tapi kalo menurut saksi mata, pas diciduk polisi karena rasis, ehhh Abu Janda menangis meraung-raung dan minta maaf! Akhirnya ada “dewa penolong” yang menawarkan mediasi dan mendamaikan keduanya.
Itulah awal mula Abu Janda dekat dengan Gerindra dan menjadi pendukung Prabowo yang militan sekarang. Sejak saat itu juga sikap Abu Janda berubah drastis. Nggak cuma mulai berani mengkritik pemerintah, dia juga sering nyentil teman-temannya sendiri.
Sikap kayak Abu Janda gini sama sekali nggak beradab! Ketidakpahamannya malah menjerumuskannya pada perilaku immoral dan nir empati. KRITIS BOLEH, TAPI HARUS BERADAB JUGA YA!