Jakarta, PIS – Arab Saudi bakal jadi surga bagi para gamers. Bayangin, Saudi menggelontorkan dana 567 triliun Rupiah untuk menyulap Riyadh, Ibukota Saudi, jadi pusat industri game.
Untuk mewujudkan visi itu, Saudi sudah membuat perusahaan game bernama Savy Gaming Group. Sebelumnya, perusahaan itu fokus mengembangkan e-sport. Belakangan, rencana bisnisnya diubah jadi perusahaan pengembang dan publisher game.
Sekarang perusahaan itu aktif mencari dan menggandeng beberapa studio dan publisher ternama, seperti Nintendo dan Tencent. Dari kerjasama itu akan dihasilkan penerbitan game di region Timur-Tengah dan Afrika Utara. Juga pembuatan intellectual property bersama-sama.
Btw, selama ini Saudi memang bukan negara yang terlibat di industri pengembangan game dunia. Tapi, jumlah gamers di Saudi cukup tinggi, hampir mencapai 58 persen dari total populasi. Bandingkan dengan jumlah gamers di Amerika Serikat yang tercatat 66 persen dari total populasi.
Apa yang dilakukan Saudi ini menunjukan bahwa Saudi semakin terbuka dan progresif. Ini yang nggak kita lihat, misalnya, di Aceh. Bayangin, di daerah yang mengaku Serambi Mekkah itu game PUBG diharamin.
Bagi yang melanggar bakal dihukum cambuk di muka umum layaknya pelaku pelanggaran Syariat Islam. Bikin geleng-geleng kan? Kalo Saudi sudah begitu terbuka dan progresif, masa kita mau menutup diri dan terbelakang??
