Assalamu’alaikum = Shalom Aleichem?

Published:

Pada 2019 lalu MUI ngasih himbauan biar umat Islam hindarin pengucapan salam lintas agama. Umat Islam cuma dibolehin ucapin salam dengan ngucapin Assalamualaikum. Walaupun himbauan itu udah lama, tapi kontroversinya masih ada sampai sekarang.

Banyak kalangan nganggep himbauan itu nunjukin sikap intoleransi MUI. Di sisi lain, banyak yang mempertanyakan definisi ucapan salam untuk umat Muslim. Apalagi agama lain juga punya salam yang dianggap semakna dengan Assalamualaikum.

Secara etimologi, Assalamualaikum berasal dari dua kata bahasa Arab yaitu Salam dan Alaikum. “Salam” merupakan akar dari “Islam” yang berarti perdamaian. Sedangkan “Alaikum” berasal dari kata “Ala” yang memiliki makna di atas atau pada kalian.

Ucapan salam itu punya kesamaan arti dengan Shalom Aleichem yang berasal dari Bahasa Ibrani. Shalom Aleichem, salam yang dipakai umat Yahudi, artinya damai bersamamu. Makanya, walaupun merepresentasikan agama berbeda, kata-kata “Salaam” dan “Shalom” memiliki makna yang sama yakni perdamaian.

Kalo merujuk data sejarah ini, Asalamualaikum bukan kata-kata baru. Karena jauh sebelumnya, umat Yahudi telah mengucapkannya. Makanya, imbauan MUI itu terlihat sedikit memaksa, karena pengucapan salam itu bukan hak eksklusif umat Islam.

Apalagi jika menimbang bangsa Indonesia yang majemuk, pembatasan pengucapan salam itu sikap yang arogan. Harusnya, ucapan yang baik boleh disampaikan dengan bahasa apapun dan agama manapun.

Kalo menurut kamua gimana? Komen di bawah ya!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img