Lagi viral nih di media sosial rambut siswi SD yang digundulin gurunya karena kutuan. Ini terjadi di SD Negeri Babakan Cianjur, Jawa Barat, pada 6 November lalu. Cerita bermula saat si guru mendapati kondisi rambut siswinya dalam keadaan nggak terawat dan banyak kutu. Di situ sang guru langsung manggil muridnya dan sampein niatnya untuk memangkas rambutnya. Tapi, rambut siswi itu malah digunduli. Pas sampe di rumah, orangtuanya kaget karena keadaan rambut anak mereka yang plontos.
Siswi itu juga menangis pas tau rambutnya udah dipangkas. Siswi itu shock dan sempat nggak mau masuk sekolah karena takut dibully. Kerabat siswi itu nggak terima sama tindakan gurunya. Dia mengupload video kondisi siswi itu di media sosial sebagai bentuk protes.
Video itu akhirnya viral. Untungnya kedua pihak segera dimediasi dinas pendidikan setempat. Hasilnya, kedua pihak sepakat berdamai. Dinas pendidikan berharap kejadian ini jadi pelajaran bagi para guru dan kepala sekolah dalam menangani peserta didik.
Hmmm… Ada-ada aja ya. Memang niat guru baik agar rambut siswinya lebih sehat dan tidak menular ke anak lain. Tapi, caranya salah. Untuk tindakan yang mau diambil, mestinya sang guru berkomunikasi terlebih dahulu ke orangtua. Di sisi lain, peran orangtua dalam kasus ini juga patut dipertanyakan. Salah satu tugas orangtua kan menjaga kesehatan anak, termasuk kesehatan rambut.
Masa rambut anak nggak terawat dengan baik, orangtua nggak tahu. Kesehatan siswa adalah hal yang penting dan itu nggak cuma jadi tanggung jawab satu pihak. Tapi butuh kerjasama aktif dari orangtua dan guru.
Yuk, jaga kesehatan para siswa bersama-sama!