Bagiin kabar-kabar sensasional dengan gayanya yang genit, TikToker ini jadi sorotan. Namanya, Riezky Kabah alias Iky. Dia ngaku murid SMA di Pontianak, Kalimantan Barat. Video-videonya sering FYP, alias viral. Saking viralnya, dia pernah diundang di acara TikTok Award Indonesia 2024.
Kabar-kabar yang dia bagiin di videonya adalah masalah seputar kejadian di sekolahnya. Misalnya, dia bagiin kabar bahwa dia ketemu gurunya di salah satu mall. Yang bikin dia kaget, guru itu pakai crop top di mall. Padahal, di sekolah guru itu pakai baju syar’i dan hijab panjang, katanya. Di video yang lain, dia nunjukkin kebon di belakang sekolahnya. Menurutnya, kebon itu jadi tempat murid-murid berbuat mesum, alias berzina, katanya. “Kemarin gue laporin ke satpam, say, karena banyak kondom berserakan, say,” katanya dengan gemulai.
Video lainnya, dia cerita soal gurunya yang datang ke sekolah pakai crop top, tapi tetap berhijab. “Itu konsepnya gimana coba?” katanya. Gara-gara itu, si guru ditegur kepala sekolah dan guru BK, tapi malah ngelawan, katanya. Akhirnya, guru itu pake jaket buat nutupin badannya, tapi masih ngedumel dan nyindir di story. “Sampai nyebar aib guru-guru lain di storynya. Astagfirullah, jangan dicontoh ya bestie!” lanjutnya dengan gaya centilnya.
Dia bilang semua guru di sekolah itu korupsi di video lainnya. Dia bilang begitu berdasarkan salah satu video yang beredar di media sosial. “Masih lo mau percaya sama guru? Masih lo mau hormat sama guru?” katanya genit. “Semua guru itu jahat, bestie,” lanjutnya. Dia bilang, gaji guru itu kecil, tapi ada guru yang bisa ya foya-foya dan renovasi rumah. “Uang dari mana coba? Ya jelas dari korupsi,” katanya.
Apakah yang dikatakan Riezky dalam video-videonya itu adalah fakta? Belum jelas. Tapi nggak mungkin dong TikToker yang ngarang dan asal nuduh diundang di acara TikTok Award Indonesia 2024? Tentu kita senang kalo ada murid yang berani speak up atas apa yang menurutnya bermasalah di sekolahnya. Kita butuh murid yang nggak hanya diam dengan masalah yang dilihatnya di depan matanya. Mendiamkan masalah itu sama saja dengan membenarkan masalah itu. Dan masalah yang didiamkan berpotensi menyebabkan masalah lain yang lebih besar. Misalnya, masalah korupsi yang terjadi di sekolah.
Kalo melihat ada praktik pungutan liar di sekolahnya, Riezky ya harus bersuara. Dia nggak boleh tutup mulut. Tapi jangan juga menggeneralisasi bahwa semua guru itu korupsi. Apalagi sampai mengajak agar nggak mempercayai guru lagi. Itu kan pernyataan yang nggak faktual dan blunder. Atau masalah hipokrisi dalam soal berpakaian di sekolah. Riezky bisa bersuara agar sekolah membiarkan ‘civitas akademikanya’ bebas berekspresi dengan pakaiannya. Selama tetap sopan dan mengikuti kode etik sekolah.
Yang juga disorot adalah gayanya Riezky yang genit. Malah, genitnya terlalu lebay. Bahkan di salah satu video, dia menyebut dirinya sendiri inces, alias princes. Soal itu, ya bagian dari kebebasan berekspresi. Bukan hal yang substansial untuk diperdebatkan. Yang penting, kita dukung Riezky kalo terus pengen mengungkap masalah yang dia lihat atau dengar di sekolahnya. Tapi, saat mengungkapkannya nggak lagi sembarangan. Harus faktual, nggak sensasional, dan nggak berpretensi untuk menghakimi. Ungkapin aja apa adanya. Yuk, jadi konten kreator yang bijak.