Jakarta, PIS – Sikap bijaksana ditunjukkan oleh Rektor Universitas Hasanuddin, Jamaluddin Jompa. Ia meminta maaf karena dua dosennya mengusir mahasiswa baru bernama Muhammad Nabil Arif Adhitya.
Nabil diusir karena mengaku bergender netral dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus terhadap Mahasiswa baru di Unhas. Menurut Jamaluddin pada dasarnya Unhas inklusif dan terbuka untuk semuanya.
Tapi ada kalanya terjadi kesalahan, karena itu mereka siap memperbaiki. Kepada pihak yang membuat petisi Tolak LGBT di Unhas, Ia meminta untuk menghentikannya. Menurutnya hal itu tidak membangun.
“Inikan negara yang punya aturan. Kita ikut apapun aturan oleh negara kita,” tegasnya. Jamaluddin juga mengaku, telah memberi tegoran kepada dua dosen yang mengusir Nabil. Sementara Dekan Fakultas Hukum Unhas Hamzah Halim menjamin bahwa Nabil tidak akan mengalami diskriminasi.
Menurut Hamzah, siapapun mahasiswa Fakultas Hukum tidak boleh diperlakukan diskriminatif. Semua mahasiswa mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Apalagi mahasiswa baru yang akan memulai proses untuk meraih cita-cita.
Sebelumnya viral dimedia sosial peristiwa pengusiran terhadap Muhammad Nabil Arif Adhitiya. Nabil diusir karena mengaku bergender netral pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus di Unhas. Peristiwa ini pun kemudian menjadi viral di media sosial.
Kasusnya sendiri sudah berakhr damai. Nabil dan orang tuanya sudah bertemu dengan kedua dosen yang mengusir. Mereka pun sudah saling memaafkan. Bergender Netral bukan kejahatan, Hentikan Diskriminasi Terhadap Mereka!