Jakarta, PIS – Lagi-lagi, hoax menyulut kerusuhan, Kawan PIS. Terbaru, terjadi di Wamena, Papua Pegunungan. Akibat kerusuhan itu, 9 warga meninggal dan 6 warga lainnya luka-luka.
Astaga, tega ya yang menyebarkan hoax itu. Jadi, beredar kabar penculikan anak di Wamena yang dilakukan perantau. Kabar provokatif itu tersebar melalui Whatsapp. Dalam kabar itu dikatakan pelaku menggunakan mobil pick up.
Bahkan, dikatakan pelaku dilindungi polisi. Akibat kabar itu, suasana Wamena mencekam, Kawan PIS. Sekelompok warga menghentikan mobil yang melintas. Mereka curiga sopir mobil itu bagian dari komplotan penculikan anak.
Kapolres Jayawijaya dan jajarannya pun mendatangi lokasi untuk menghentikan aksi main hakim sendiri. Bukannya mengikuti himbauan kepolisian, warga yang bertambah banyak malah jadi beringas.
Massa menyerang kepolisian dengan batu dan panah. Massa juga membakar beberapa ruko milik warga di sekitar lokasi. Kepolisian yang diserang dapat bantuan dari personel Brimob dan personel TNI.
“Situasi di Wamena masih rawan, tapi tetap terkendali,” kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo. Aparat kepolisian dan TNI sampai saat ini masih bersiaga dan patrol di seluruh Wamena.
Mudah-mudahan pelaku penyebaran hoaks itu segera ditemukan dan dihukum seberat beratnya. Di sisi lain, aparat keamanan dan pemerintah setempat harus semakin intens mengantisipasi hoax yang beredar.
Terutama, hoax sensitif yang memicu kerusuhan. Stop hoaks!