Gibran Marah Warga Solo Tolak Pendirian Gereja

Published:

Gak nyangka deh, warga di Banyuanyar, Solo, melakukan aksi intoleran. Mereka nolak dan nyegel rumah yang mau dijadiin gereja buat jemaat GKJ Nusukan. 

Trus, mereka juga pasang spanduk penolakan di depan bangunan itu. Di spanduknya tertulis: “Kami, warga dan umat Muslim Banyuanyar, menolak rumah jadi tempat ibadah di RT 02 RW 09 Banyuanyar”. Penolakan ini bikin kota Solo yang terkenal toleran jadi tercoreng. 

Sang Walikota, Gibran Rakabuming Raka, marah banget dengan aksi intoleran warganya. “Habis ini aku selesaikan!” ucap Gibran. Gibran langsung turun tangan dan langsung copot spanduk itu. Gibran juga minta pengurus gereja buat segera urus izin pembangunan rumah ibadahnya.

Kejadian ini jadi bukti kalau kelompok minoritas masih kesulitan buat ngejalanin ibadah dan mendirikan tempat ibadah agamanya. Padahal, kebebasan beragama itu dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945, lho. Dalam UU juga gak ada aturan yang melarang kita beribadah di rumah sendiri.

Kebebasan buat beragama dan beribadah adalah hak asasi manusia yang harus diakui dan dihormati. Pemerintah harus aktif melindungi hak semua orang menjalankan agamanya. Kalo ada keluhan soal kegiatan ibadah, mereka harus membantu menyelesaikannya. Termasuk kalau mereka kesulitan mendapatkan izin rumah ibadah.

Apa yang dilakukan Walikota Solo, Gibran sudah tepat banget. Semoga ini bisa menjadi contoh buat pemimpin daerah lain.

Yuk hormati hak beribadah umat lain!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img