Umat Katolik keren banget deh. Mereka punya doktrin untuk menjaga NKRI. Adapun doktrinnya: “100 Persen Katolik 100 Persen Indonesia.” Doktrin ini mewajibkan umat Katolik untuk jadi Indonesia 100 persen.
Nah, slogan ini dipuji Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Men. Dia sampein saat membuka Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Katolik tingkat Nasional III Sabtu kemarin. Gus Men bilang kalimat ini sederhana tapi menginspirasi kita semua sebagai bangsa. Katanya, doktrin itu sarat akan kesadaran keberagaman di Indonesia. Gus Men juga bilang, doktrin ini penting karena Indonesia ini sangat beragam dan majemuk. Indonesia bisa berdiri, merdeka, dan kuat seperti sekarang ini, kata Gus Men karena keberbedaan dan keberagaman.
Karena itu, Gus Men berharap umat Katolik terus menjadi contoh dalam menjaga semangat kebersamaan dalam keberagaman. FYI Doktrin 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia, pertama kali digaungkan oleh Albertus Soegijapranata. Soegijapranata lahir pada 1896 di Surakarta dari keluarga Muslim. Pada 1915 dia memutuskan mendalami agama Katolik, dan dibaptis dengan nama Albertus. Soegijapranata merupakan orang Indonesia pertama yang menjadi uskup. Dia juga punya kontribusi besar bagi negeri ini.
Di awal kemerdekaan RI, dia terus mengobarkan semangat nasionalisme dan patriotisme kepada seluruh pengikutnya. Dia minta kepada semua umat Katolik Jawa untuk terlibat aktif dalam revolusi nasional. Dan terus menyuarakan slogan, “100 persen Katolik, 100 persen Indonesia.” Soegijapranata bilang orang Katolik baru berguna bagi gerejanya kalau telah berguna bagi bangsa dan negaranya. Soegijapranata wafat pada 1963 di Belanda dan dimakamkan di Semarang.
Pada tahun yang sama, melalui keputusan Presiden Soekarno, dia lalu diberi gelar Pahlawan Nasional. Kisah inspiratifnya diangkat dalam film “Soegija” oleh Garin Nugroho. Semoga kisahnya bisa menginspirasi kita semua untuk terus menjaga NKRI. Indonesia adalah kita, kita adalah Indonesia.
Salam NKRI!