Jakarta, PIS – Penceramah populer Hanan Attaki ditolak berceramah. Semula Hanan akan mengisi tabligh akbar bertajuk Konser Langit di Masjid Raya At-taqwa, Sabtu 22 September 2022. Tapi kehadirannya ditolak GP Ansor Cirebon.
Ansor menganggap Hanan adalah tokoh atau simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Ceramahnya juga dianggap kontroversial dan provokatif. Hanan pernah ditolak elemen NU di beberapa daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Beberapa daerah yang menolak antara lain Gresik, Situbondo, Jember, Sidoarjo dan Tegal. Hanan Attaki dikenal sebagai ustadnya anak muda. Ia populer karena pembawaannya yang gaul dan santai.
Selain itu, Hanan Attaki juga piawai dalam memainkan media sosial sebagai tempat berdakwahnya. Ceramah yang disampaikannya pun bertema ringan dan berkaitan dengan masalah kehidupan sehari-sehari.
Selain penceramah, Hanan terkenal memiliki suara merdu dan sering menjadi qori. Sebagai sarana dakwah Ia mendirikan organisasi bernama Pemuda Hijrah. Ceramah Hanan pernah menjadi kontroversi saat dia menyebut ciri muslimah solehah adalah mereka yang punya berat badan 55 kg.
Dia juga pernah mengatakan bahwa Nabi Musa merupakan premannya para nabi. Hanan sudah mengklarifikasi dan meminta maaf soal ceramah kontroversial itu, Dia juga mengklarifikasi bahwa dirinya bukan simpatisan HTI, apalagi pengurus HTI.
Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi angkat suara terkait penolakan ceramah Hanan. Menurutnya apa yang salah dengan ceramah Hanan? “Ulasannya menarik kok, dan disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami anak muda,” tulis Burhan di akun twitternya.
Soal isi ceramahnya yang dianggap kontroversial, menurut Burhan itu hanya gimmick. “Gimmick yang lucu seperti itu mudah didapati pada pengajian NU,” tulisnya. Jadi, Hanan ini pantas gak ya berceramah di depan anak muda?