Jurnalisnya Sadis dan Nir Empati, Tempo Minta Maaf

Published:

Jakarta, PIS – Tempo.co akhirnya meminta maaf pada publik dan pihak yang dirugikan. Permintaan maaf itu dilakukan melalui laman Facebooknya. Hal itu terkait berita tempo.co yang dimuat pada Senin 11 April 2022. Judulnya, “Ade Armando Sempat Menangis dan Minta Ampun kepada Pengeroyok”. Tempo.co memberitakan Pengeroyokan Ade Armando dengan narasi merendahkan dan nir empati. Narasi pengeroyokan ditulis secara detail, sadis dan tidak berpihak pada korban. Ade Armando disebut dosen kontroversial, ada juga cerita pemukulan dan penelanjangan. Seolah tempo.co memaklumi kekerasan terhadap Ade Armando karena dia kontroversial.

Banyak pembaca memprotes berita tersebut, termasuk keluarga Ade Armando. Dengan adanya protes dan desakan tersebut, Tempo.co kemudian menghapus berita tersebut. Tempo.co mengklarifikasi, kekerasan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. Menggambarkan sadisme dan merendahkan korban adalah keliru, baik sengaja atau tidak. Mereka mengakui berita tersebut bertentangan dengan kode etik jurnalistik. Berita tersebut kemudian dikoreksi dan unggahan di media sosial pun diturunkan. Kemudian Ombudsman Tempo.co memeriksa kesalahan tersebut. Hasilnya, penyunting berita dinilai tidak sensitif terhadap korban. Tapi Tempo.co berdalih, laporannya berdasarkan fakta di lapangan. Tempo.co terkesan tidak tulus meminta maaf.

Mereka tetap menyebut berita tersebut sesuai fakta di lapangan. Padahal saya yang ikut bersama bang Ade Armando dan mencoba melindunginnya Saya ngga mendengar dan melihat bang Ade menangis dan memohon-mohon. Yang menangis dan memohon-mohon itu adalah saya. Fakta yang disajikan Tempo TIDAK BENAR! Tempo.co juga tidak meminta maaf pada Ade Armando dan keluarganya secara eksplisit. Pihak yang dimintai maaf hanya publik dan pihak yang dirugikan. Hargai perasaan korban dan Keluarganya.

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img