Guru SMP Negeri 1 di Deli Serdang ini keterlaluan banget. Dia hukum salah satu siswanya dengan menyuruh squat jump sebanyak 100 kali. Dampak dari hukuman itu fatal: korban meninggal dunia. Menurut ibu korban, pada 19 September korban disuruh menghafal nama-nama nabi di Alkitab. Tapi sayangnya, korban nggak bisa. Terus pelaku lalu kasih opsi lain dengan squat jump itu. Besoknya, ibu korban ngeliat korban lagi berbaring dalam keadaan demam tinggi.
Korban juga mengeluh kalo dua kakinya itu sakit. Tapi korban tetap masuk sekolah di hari itu. Nah barulah, di tanggal 21 sampe 25 September, korban nggak masuk sekolah. Korban sempat dirawat di rumah, tapi kondisinya semakin melemah. Korban sempat dibawa ke 2 klinik yang berbeda untuk berobat pada 23 September. 2 hari setelahnya, korban dibawa orangtuanya berobat ke klinik lain.
Tapi, pihak klinik merujuk korban dibawa ke RSU Sembiring Deli Tua karena kondisinya makin parah. Akhirnya, pada 26 September korban meninggal di RS tersebut. Polda Sumut rencananya bakal bongkar makam korban untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kepolisian juga udah terima hasil resume yang menunjukkan kedua paha korban bengkak serta ada trauma dalam di bagian liver. Kabarnya, 5 saksi juga udah diperiksa, termasuk keluarga, teman, dan pelaku sendiri. Pihak sekolah juga udah nonaktifin pelaku agar bisa mengikuti proses hukum.
Diketahui pelaku itu guru Pendidikan Agama Kristen. Dia jadi tenaga pengajar honorer di SMP sejak Januari 2024.
Duh, kasih hukuman ke murid itu dibolehkan kok. Kan itu bagi pendisiplinan murid. Tapi, baiknya dipertimbangkan dulu dampak dari hukuman itu. Jangan sampe hukuman yang diberikan malah melukai fisik dan mental murid.
Semoga korban dapat menerima keadilan dan pelaku mendapat hukuman yang setimpal. Stop kekerasan di lingkungan pendidikan!
KATEGORI: P3ALD
